batampos.co.id – PT Adhya Tirta Batam (ATB) mengapresiasi masyarakat Kota Batam, terutama yang menetap di kawasan Tiban, Sekupang. Hal itu dikarenakan hampir sebulan dilakukan penggiliran air di daerah tersebut, dari 18 ribu pelanggan hanya 500 pelanggan saja yang mengkomplain kebijakan tersebut.
Presiden Direktur PT ATB, Benny Andrianto, mengatakan, saat ini kondisi air dam Sei Harapan sudah mulai naik.
“Kemarin itu air dam Sei Harapan sudah minus 2,5 meter dan sekarang sudah naik menjadi 1,2 meter. Mudah-mudahan sebelum lebaran kita bisa mengakhiri penggiliran di dam Harapan,” katanya kepada pewarta, Jumat (24/5/2019) malam.
Benny mengatakan saat ini perusahaannya mengolah air bersih 3.300 liter per detik dan kapasitas air baku yang tersedia saat ini diprediksi hanya akan bertahan hingga tiga tahun.
“Kalau tidak hujan, dua tahun saja sudah lewat (habis-red),” ujarnya. Karena itu lanjutnya, Kota Batam harus memiliki cadangan air baku yang baru.
Menurutnya, Dam Tembesi yang saat ini akan dijadikan salah satu penampung air baku diprediksi hanya bisa bertahan selama tiga tahun.
“Per tahun itu kita memproduksi air bersih 200 liter per detik dan Dam Tembesi saat ini memiliki daya 600 liter per detik dan itu hanya bisa bertahan selama tiga tahun,” jelasnya.
Karena itu pihaknya mengimbau agar semua masyarakat di Kota Batam dapat menjaga lingkungan sekitar terutama di daerah tangkapan air (DTA). Karena lanjutnya saat ini banyak DTA yang sudah rusak.
“Kita pada Juni dan Juni ada program lingkungan hidup yaitu menanam pohon di DTA dan hanya itu yang bisa kita lakukan. Meski tidak bisa memberikan nilai tambah paling tidka bisa meningkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan,” paparnya.(esa)