Kamis, 28 Maret 2024

Kampong Glam, Pusat Ramadan di Singapura

Berita Terkait

batampos.co.id –  Singapura merupakan negara kota dengan tingkat toleransi antarumat beragama yang tinggi. Setiap perayaan hari besar, masing-masing sudut kotanya dihias penuh semarak. Selama Ramadan ini misalnya, kawasan Kampong Glam menjadi pusat perayaan Ramadan di negeri tersebut.

Selain hiasan berbagai pernak-pernik khas Ramadan, setiap bulan puasa, kawasan tersebut juga menghadirkan bazar makanan, dan selalu ramai dikunjungi setiap tahunnya.
Dilansir dari Arab News, Kamis (23/5) lalu, Kampong Glam adalah Kawasan Muslim Singapura dengan campuran unsur-unsur Melayu, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Menurut data statistika Singapura, sekitar 14 persen dari 5,6 juta penduduknya adalah Muslim.

Sudut paling ramai di kawasan Kampung Glam ini adalah Arab Street, Bussorah Street,Muscat Street, serta Haji dan Bali Lanes. Di sini, kota klasik Singapura masih terlihat dengan Masjid Sultan yang ikonik dengan kubah emasnya.

Selama Ramadan, kawasan itu dihias gapura, menyambut orang untuk menjelajahi lingkungan dan ruko-rukonya yang khas yang dijadikan sebagai tempat berusaha sekaligus rumah tinggal.

”Kami warga di sini dengan para tetangga, kami lebih seperti keluarga, bukan pelaku bisnis yang bersaing. Kami di sini hidup berdam-pingan. Pelanggan saya adalah pelanggan mereka juga,” kata Nareza, 36. Ia seorang pedagang nasi briyani.

F. AN Photo
Pedagang muslim Singapura menjual berbagai jenis kue khas Melayu di bazar Ramadan, Kampong Glam, Kamis (23/5) lalu.

Nareza mengatakan, hidangan khas kiosnya saat bazar Ramadan adalah da-ging kambing, dibuat dari resep keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi dari almarhum sang nenek. ”Dum biryani adalah proses mencampur daging dan nasi bersama dalam satu tempat, sehingga nasi memiliki sedikit rasa masala sementara daging memiliki sedikit aroma nasi basmati,” tuturnya.

Selama Ramadan ini, Nareza mengaku bisa menjual 300 porsi nasi briyani setiap hari.
Tak hanya makanan, Kampung Glam juga menawarkan bazar yang menjual aneka dekorasi Idulfitri hingga peralatan rumah tangga.

Singapura memang memiliki reputasi sebagai salah satu kota termahal di dunia, memiliki gaya hidup yang serba cepat. Hal itu memicu sejumlah orang untuk fokus pada pelestarian budaya dan warisan bagi generasi mendatang. Termasuk Masjid Sultan sebagai sentral komunitas Muslim di sana.

”Arab Street itu unik karena Anda melihat banyak ras berbeda datang ke sini. Di sinilah kami menunjukkan bahwa kami adalah masyarakat Singapura juga. Negeri ini tidak hanya terbatas pada gedung pencakar langit seperti Marina Bay Sands,” ujarnya. (cha)

Update