Jumat, 29 Maret 2024

Warga Serbu Pasar Murah, 470 Kg Daging Sapi Ludes Terjual

Berita Terkait

batampos.co.id – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam melanjutkan kegiatan bazar sembako murah di Nongsa, bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Kepri, Selasa (28/5/2019).

Komoditas yang paling banyak diburu adalah komoditas lauk seperti daging. Kepala Bagian Perekonomian Pemko Batam, Zurniati, mengatakan, salah satu pangan yang diminati adalah daging.

Daging tersebut berasal dari Bulog dan Hypermart, total yang dibeli masyarakat mencapai 470 kilogram (kg). Di pasar murah, harga daging dijual mulai dari Rp 70 ribu per kg, daging premium Rp 75 ribu dan yang kualitas di atasnya Rp 78 ribu.

“Tadi kami kolaborasi dengan Satgas Pangan Kepri. Tadi daging, habis semua,” ucap Zurniati. Ia mengatakan, pangan seperti daging ini memang sangat diminati jelang Ramadan dan jelang Lebaran seperti sekarang.

Masyarakat yang menetap di Kelurahan Sambau, Nongsa, kota Batam, menyerbu pasar murah yang digelar TPID bersama Satgas Pangan Polda Kepri. Dalam bazar tersebut 470 kilogram daging sapi habis terjual. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

“Pada pertengahan Ramadan (daging) kurang diminati yang laku itu komoditas lain seperti tepung, cabai, minyak maupun gula untuk bikin kue,” papar dia. Pasar murah kata dia, dialkukan juga pada Rabu (28/5/2019) di empat kecamatan. Yakni Seibeduk, Batam Kota, Batuampar dan Lubukbaja.

Sementara pada Jumat (31/5), di empat kecamatan lainnya yakni Sekupang, Bengkong, Batuaji dan Sagulung. “Untuk TPID sendiri tetap lanjut sampai tanggal 31 nanti,” ucapnya.

Wakil Ketua TPID Kota Batam, yang juga Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, pasar murah yang digelar bersama Satgas Pangan sangat semarak. “Tim satgas pangan yang juga memainkan peran penting untuk menekan gejolak harga. Berapa kali kami turun bersama, ini yang kami sebut sinergisitas,” katanya.

Ia menyampaikan, pada hasil rapat TPID, angka inflasi selama Ramadan cukup stabil, hanya terjadi kenaikan di awal Ramadan yang dipengaruhi harga tiket sehingga membuat komoditas dari luar yang menggunakan jasa angkutan udara harganya ikut naik. “Yang sangat dirasakan cabai,” ungkapnya.

Ia mengaku, memang ada beberapa komoditas yang harganya mahal dibanding biasanya. Maka dari itu kehadiran pasar murah dalam upaya menekan gejolak harga. “Semoga dapat membantu warga, dan dapat meminimalisir gejolak harga di pasaran,” imbuhnya.

Harga Cabai Masih Tinggi

Sepekan menjelang Lebaran Idulfitri 2019, harga bahan pokok seperti cabai merah dan rawit masih terpantau tinggi. Saat ini, harga cabai yang dipasok dari Surabaya dan Mataram tersebut dijual Rp 40 ribu per kilogram hingga Rp 50 ribu per kilogram. “Masih tinggi karena harga kirimnya mahal juga,” ujar Amri, pedagang sayur di Pasar Botania 1, Selasa (28/5/2019).

Dia mengatakan sampai saat ini belum ada tanda-tanda komoditas tersebut turun. Kalau pun harganya turun, dipastikan akan kembali naik dalam waktu yang singkat. “Harga cabai ini susah diprediksi. Kadang tinggi kadang anjlok,” katanya.

Ia pun memprediksikan jika mendekati hari raya Lebaran, harga bahan pokok seperti cabai akan naik. Hal tersebut lantaran kebutuhan masyarakat akan barang tersebut cukup tinggi. “Tahun-tahun sebelumnya kan seperti itu terus, enggak hanya cabai, sayur dan daging pun pasti ikut juga,” ucapnya.

Berbeda dengan harga sayur yang dua hari belakangan ini kembali normal dan stabil. “Pasokan sudah lancar, “ Jelasnya. Sementara untuk harga bahan pokok seperti telur ayam masih dijual kisaran antara Rp 39-40 ribu per papan.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad tidak menampik jika ada beberapa komoditas yang masih tinggi di pasar. “Kalau barang tinggi pasti ada. Tapi tidak setinggi waktu awal-awal Ramadan. Sekarang harga harga agak turun, “ tutup Amsakar.(iza, une)

Update