batampos.co.id – Upaya pemerintah meÂnuÂrunkan harga tiket pesawat belum sepenuhnya terealisasi sesuai harapan. Harga tiket pesawat jelang Lebaran 2019 dari Batam ke sejumlah daerah di Indonesia masih tetap tinggi. Akibatnya, ribuan warga Batam memilih mudik dengan kapal laut karena tak sanggup membeli tiket pesawat.
Metta, misalnya. Ia mengaku terpaksa mudik ke Medan dengan menggunakan KM Kelud dari Pelabuhan Batuampar, Batam, Jumat (31/5) karena harga tiket pesawat terlalu mahal. Padahal tahun-tahun sebelumnya, ia selalu mudik melalui jalur udara.
“Tiketnya mahal sekarang. Belum lagi bagasi harus bayar. Selain itu, kami tidak mungkin pulang tanpa oleh-oleh ke kampung,” kata Metta saat ditemui di Pelabuhan Batuampar, Batam, Jumat (31/5).
Polsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Polresta Barelang mencatat, jumlah penumpang KM Kelud tujuan Belawan, Sumatera Utara, yang berangkat dari Batam kemarin membawa 3.765 penumpang. Jumlah tersebut naik 100 persen dari jumlah penumpang pada hari-hari sebelumnya.
“Jumlah penumpang mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. Untuk sebelumnya tanggal 29 Mei berjumlah 1.465,” kata Kapolsek KPPP Polresta Barelang AKP Syaiful Badawi, kemarin.
Badawi mengatakan, arus mudik Lebaran dengan kapal Pelni dari Batam sudah berlangsung sejak Sabtu (25/5) lalu. Ia memperkirakan jumlah penumpang kapal Pelni dari Batam ke Belawan akan semakin banyak pada keberangkatan berikutnya.
“Sekarang sudah mulai padat dan kapal juga penuh. Karena sudah masuk tanggal merah sampai Lebaran nanti,” tuturnya.
Ia mengatakan, melonjaknya jumlah penumpang kapal laut pada musim mudik tahun ini merupakan dampak dari tingginya harga tiket pesawat. Sehingga warga memilih transportasi laut sebagai alternatif karena harga tiketnya relatif terjangkau.
“Tahun ini transportasi laut menjadi primadona untuk mudik. Karena sekarang tiket pesawat sudah mahal dan tidak terjangkau lagi. Makanya masyarakat milih lewat laut,” kata Badawi. (*)