Rabu, 24 April 2024

Empat Orang Tertembak Peluru Tajam

Berita Terkait

batampos.co.id – Tim Investigasi Polri mulai membeber hasil pemeriksaan terhadap para korban kerusuhan 22 Mei lalu. Dari sembilan korban meninggal dunia, empat di antaranya telah diautopsi. Hasilnya, mereka dipastikan meninggal dunia karena tertembak peluru tajam.

Sementara lima korban meninggal dunia lainnya tidak atau belum diautopsi karena terlanjur dimakamkan oleh keluarganya. Namun, Tim Investigasi menduga kuat bahwa empat dari lima yang belum diautopsi juga meninggal karena peluru tajam. Sedangkan satu korban lain meninggal karena pukulan benda tumpul.

POLISI menembakkan gas air mata ke arah pendemo. (Foto: ist)

Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Saputra mengatakan, untuk proyektil yang ditemukan dari empat jenazah saat ini sedang dilakukan uji balistik. Hal itu untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan pelaku penembakan. ”Belum ada hasil pasti,” urainya.

Selain itu, sebagian tempat kejadian perkara (TKP) atau tempat penemuan jenazah korban juga telah diketahui.

”Lima jenazah diketahui meninggal dunia dan ditemukan di Petamburan,” ujar polisi dengan tiga melati di pundaknya itu.

Untuk empat jenazah lainnya, Tim Investigasi Polri yang berkoordinasi dengan Komnas HAM dan Kompolnas masih melakukan pendalaman soal lokasinya.

”Lalu, Tim Investigasi juga masih berupaya memeriksa korban selamat yang tertembak di bagian kepala bernama Zulkifli, masih dalam perawatan,” jelasnya.

Menurutnya, lima korban yang meninggal dunia di Petamburan itu menjadi dasar dugaan Tim Investigasi bahwa lima orang itu merupakan peserta kerusuhan. Sebab, kelompok yang murni ingin berunjuk rasa secara damai hanya di Bawaslu.

”Tapi, yang ini di Petamburan,” ujarnya.

Namun, tim tidak akan berhenti di sana. Akan dilakukan pemeriksaan terhadap keluarga untuk mengetahui latar belakang korban.

”Sehingga, bisa dipastikan benarkah mereka ikut dalam kerusuhan atau tidak,” paparnya.
Yang pasti, tim akan berupaya mengungkap siapa yang melakukan penembakan terhadap para korban. Dengan begitu akan diketahui motif dan sebagainya.

”Kami tidak sendirian dalam mengungkap ini, koordinasi dengan Komnas HAM terus dilakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, Polri menyebut ada sembilan korban meninggal dan merupakan peserta kerusuhan 22 Mei. Namun, hal tersebut diprotes oleh Kon­tras karena terlalu cepat me­nyimpulkan. Padahal, belum dilakukan investigasi terkait kejadian setiap korban. (idr)

Update