batampos.co.id – Mahalnya harga cabai merah membuat pedagang makanan mengurangi penggunaan cabai merah segar dan menggantinya dengan cabai kering.
Nelly penjual makanan mengatakan sejak harga cabai bertahan di harga Rp 70 ribu per kilogram (kg) ia harus berfikir agar pembeli tetap menikmati makanan dengan cabai merah.
“Jadi untuk mensiasatinya saya menggunakan cabai kering sebagian. Karena harganya relatif murah dan bisa dapat banyak,” kata dia, Rabu (19/6).
Penggunaan cabai merah kering ini tidak sepenuhnya digunakan semua, sebab beberapa masakan lebih enak kalau menggunakan cabai merah segar. Tidak saja mengeluhkan harga cabai merah yang mahal, kebutuhan untuk dagangan juga terus naik seperti ayam seger yang mencapai harga Rp 38 ribu per kg.
“Semua masih tinggi. Jadi kami penjual makanan harus berfikir agar pembeli tetap menikmati masakan dengan harga terjangkau,” jelasnya.
Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Batam, Pebrialin mengatakan sampai saat ini belum ada pasokan yang masuk atas kerjasama dengan beberapa daerah seperti Jambi dan Sumatera Barat (Sumbar). Meskipun angkutan kapal langsung ke Jambi sudah dibuka.
“Belum ada masuk. Mungkin karena belum ada hasil yang bisa didatangkan ke sini,” kata dia.
Jika harga cabai merah terus naik tentu akan berdampak terhadap inflasi di kota Batam. Untuk itu, ia berharap pasokan segera lancar
Pihaknya juga akan kembali bertemu distributor untuk membahas pasar murah.
“Kemarin waktu pasar murah harga cukup stabil. Jadi sepertinya ini bisa jadi solusi dalam menekan lonjakan harga. Nanti kami akan bahas bersama terkait hal ini,” imbuhnya. (yui)