batampos.co.id – Kota Batam menjadi salah satu destinasi yang disinggahi 10 agen perjalanan wisata atau travel agent dari Filipina, Sabtu (22/6/2019).
Setelah dari Batam, mereka juga akan diajak menikmati keindahan wisata ke Bali sebagai rangkaian penutup famtrip.
”Mereka kita ajak untuk melihat dan menemukan langsung sensasi keajaiban alam dan budaya di destinasi kelas dunia yang dimiliki oleh kedua daerah tersebut,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani.
Kata dia, saat turun di Pelabuhan Batam Center, semua peserta famtrip langsung disambut budaya Indonesia.
“Yang menyambut langsung Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota Batam,” timpal Asisten Deputi Pemasaran I Regional III Kemenpar, Ricky Fauziyani.
Beberapa keunggulan wisata di Kota Batam langsung ditonjolkan. Di antaranya wisata bahari, panorama laut, pantai, surfing, budaya yang penuh dengan seni tradisional, kesenian nyentrik, serta berbagai cerita masyarakatnya yang ramah tamah.
“Dan yang asyik, mereka tidak perlu mengurus visa, sudah bisa masuk berwisata ke Indonesia,” jelas Kabid Pemasaran Area Sulawesi dan Filipina Kemenpar, Ni Putu Gayatri.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan, famtrip adalah salah satu jurus jitu untuk menjaring kunjungan wisman Filipina ke Indonesia.
”Batam dan Bali masuk ke dalam tiga greater pariwisata bersama Jakarta,” katanya.
“Destinasinya potensial menggoda pasar wisman Asean, termasuk dari Filipina yang kita harapkan bisa datang dan menyerbu atraksi wisata di Batam,” ujar Ardiwinata lagi.
Di Batam, semua wisman akan digiring untuk melihat sisi menarik seperti di Infinite Framework Studio, Nongsa.
Nama Infinite lanjutnya sudah mendunia. Karena studio tersebut sudah menghasilkan serial Tv animasi dan pemenang penghargaan internasional.
Mereka juga akan diajak menikmati makan malam di Harbour Bay. Bahkan semuanya akan dimanjakan keindahan bawah laut di Kepri Coral.
”Travel agent Filipina juga diajak business gathering dengan industri perjalanan lokal. Semua berbagi program hot deals disampaikan ke mereka,” terang Kepala Penerangan Hubungan Masyarakat dan Media KBRI Manila, Agus Buana.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri menilai famtrip ini menjadi momentum untuk merayu pasar wisatawan Filipina.
“Kita akan terus membangun industri pariwisata dan menjadikan negara-negara Asia, khususnya Asia Tenggara sebagai salah satu pasar utama wisatawan ke Indonesia,” jelasnya.
“Apalagi kedekatan teritori menjadi keuntungan tersendiri. Para wisatawan Filipina tidak direpotkan dengan penerbangan yang lama,” tuturnya.(une)