Jumat, 29 Maret 2024

Perusahaan Daur Ulang Plastik di Kota Batam Tutup 

Berita Terkait

batampos.co.id – PT San Hai, perusahaan daur ulang limbah plastik, yang berada di Tanjunguncang, Kota Batam resmi menutup usahanya.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kota Batam, Rudi Syakyakirti, mengatakan, perusahan tersebut diketahui sudah tidak lagi beroperasi sejak April 2019 lalu.

“Kalau saya tidak salah sebelum puasa sudah tutup,” kata dia saat dihubungi batampos.co.id, Senin (24/6/2019).

“Sampai sekarang belum ada mantan karyawannya yang melapor ke kita, jadi kemungkinan hak-hak karyawannya sudah selsai semua,” kata dia lagi.

Pada awal Maret 2019 lalu, perusahaan tersebut disegel Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Perusahaan itu juga diketahui bermasalah dengan tenaga kerja asing (TKA) dan penampungan limbah plastik.

Hingga saat ini, perusahaan yang berada di kawasan Industri galangan PT Putera Perkasa Harapan itu masih menjalani serangkaian proses penyelidikan oleh DLH.

Personel Bea dan Cukai Kota Batam memperlihatkan limbah plastik yang ditemukan di dalam kontainer di Pelabuhan Batuampar, Kota Batam. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

“Belum selesai masalahnya itu, mana boleh beroperasi. Masih tutup sampai sekarang. Pekerja pun tak ada lagi,” ujar salah seorang pekerja galangan kapal yang berdekatan dengan PT San Hai.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Batam: Limbah Plastik Harus Dikembalikan ke Negara Asal

Menurut dia, saat ini hanya sekuriti saja yang masih terlihat di sekitar perusahaan tersbeut.

Petugas keamanan kawasan PT Putera Perkasa Harapan juga menyampaikan hal yang sama.

PT San Hai tak lagi beroperasi meski masih terdaftar sebagai perusahaan penempat tenan dalam kawasan tersebut.

“Masih (terdaftar sebagai perusahaan penempat kawasan industri), cuman tak beroperasi lagi,” ujarnya.

Baca Juga: Stop Izin Pabrik Limbah Plastik

“Kami tetap menjalankan prosedur untuk tidak memperkenankan tamu masuk ke dalam (lokasi PT San Hai) dan itu sudah aturan kawasan,” paparnya.

Meskipun tak bisa mengecek sampai ke dalam perusahaan, warga sekitar juga memastikan jika perusahaan daur ulang limbah plastik itu tidak lagi beroperasi.

“Dulu banyak warga di sini yang kerja di situ tapi sudah nggak lagi karena sudah tutup sejak disegel pemerintah itu,” ujar Rosina, warga kampung Pelanduk, dekat lokasi perusahaan.(eja)

Update