Sabtu, 20 April 2024

Tiga Tahun Pertumbuhan Kendaraan di Kota Batam Hanya 7 Persen

Berita Terkait

batampos.co.id – Di sisi lain, beberapa tahun terakhir, pertumbuhan kendaraan bermotor di Batam justru melambat. Tahun 2016 ke 2018, pertumbuhan kenda­raan di Batam tercatat di kisaran 5 hingga 7 persen saja.

Data Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Provinsi Kepri hingga April 2018, di Batam terdapat sebanyak 755.393 unit kendaraan.

Sebagian besar didominasi kendaraan roda dua dan tiga sebanyak, 618.226 unit. Sedangkan roda empat dan seterusnya, terhitung sebanyak 137.167 unit.

Pertumbuhan kendaraan roda dua paling signifikan terjadi tahun 2010 hingga 2014, terdapat sebanyak 265.028 unit.

Setelah itu, jumlah kendaraan roda dua terus menurun. Tahun 2016 ada sebanyak 33.321 unit, tahun 2017 ada 22.960 unit.

Hingga April 2018 tercatat hanya 5.287 unit. Diperkirakan hingga akhir 2018, pertumbuhan kendaraan roda sekitar 15 ribu unit.

Selama periode 2016 hingga 2018, pertumbuhan kendaraan di kProvinsi Kepri hanya 7 persen. Foto: Dalil Harahap/batampos.co.id

Sementara itu untuk kendaraan roda empat dan seterusnya, paling banyak didominasi kendaraan jenis minibus atau mobil keluarga (Avanza, Xenia, Ertiga, dan sejenisnya) sebanyak 74.555 unit.

Pembelian minibus paling tinggi terjadi tahun 2015, yaitu sebanyak 7.978 unit. Pada 2016 sebanyak 6.770 unit, dan 2017 sebanyak 5.884 unit.

Sedangkan minibus dengan tahun pembuatan 2018, diperkirakan sebanyak 6 ribu unit sudah mengaspal di jalanan Batam.

Setelah minibus, kendaraan yang paling banyak terdapat di jalanan Batam, yakni jenis sedan.

Tercatat sebanyak 25.747 unit. Namun mulai 2015 hingga saat ini, penjualan kendaraan jenis sedan terus menurun. Tahun pembuatan kendaraan jenis sedan paling banyak, di bawah 1999.

Selain Minibus dan Sedan. Kendaraan roda empat yang mendominasi yakni jenis Jeep (SUV) sebanyak 12.474 unit, truk 12.286 unit dan pickup 8.941 unit.

“Dari tahun ke tahun, kecenderungan masyarakat di Batam berubah,” kata Kepala BP2RD Provinsi Kepri, Reni Yusneli, Jumat (21/6/2019). (ska)

Update