Sabtu, 20 April 2024

Di Batam Ada Toko Buku Bekas

Berita Terkait

batampos.co.id – Ternyata, di Batam ada loh toko buku bekas. Ia ada di Komplek Pertokoan Mustika,  Nagoya. Di sekitar Lucky Plaza.

Adalah Anton pengelola toko itu.

Anton berkisah toko buku bekas itu ada sejak belasan tahun silam. Bagi penggila komik Jepang dan Korea Selatan, bisa memuaskan hasratnya hanya dengan merogoh kocek mulai ribuan hingga puluhan ribu rupiah.

“Bahkan komik yang seri lengkapnya hanya Rp 7 ribu, itupun bisa ditawar lagi,” ujar Anton memulai percakapan.

Lokasi toko.

Menurut Anton, sebagian buku berasal dari distributor, tetapi ada pula hasil berburu ke kolektor atau masyarakat yang sengaja menjual buku mereka.

“Ada juga toko rental buku atau komik yang sudah tutup menitipkan buku di sini,’ katanya.

Tokonya memang sengaja mencari sasaran masyarakat yang ingin mencari buku alternatif. Terutama untuk anak sekolah yang mencari buku pelajaran untuk disumbangkan ke sekolahnya.

“Kalau buku pelajaran banyak. Cuman sekarang barangnya lagi sedikit,” jelasnya.

Koleksi toko buku ini mayoritas novel, baik yang berbahasa Indonesia maupun asing.

foto: batampos.co.id / cecep mulyana

Pengunjung di toko tersebut cukup beragam. Mulai dari yang sekedar mampir, anak muda yang gila komik, pelajar yang mencari buku untuk tugas sekolah, sampai kolektor buku tua.

“Kalau kolektor biasanya nyari buku yang sudah langka untuk menambah koleksi mereka di rumah,” ungkapnya.

Toko buku ini diklaim merupakan satu-satunya toko buku yang menjual buku bekas di Batam.

Toko ini masih bertahan dan eksis hingga sekarang, meski pengunjung tidak banyak lagi seperti tiga hingga empat tahun yang lalu.

“Kalau dibilang sepi, memang sepi sekali. Sekarangkan buku bisa didownload dan bisa dibaca langsung di internet,” ucapnya.

Anton sendiri menggeluti bisnis tersebut berawal dari kesukaannya membaca buku. Mulai dari buku sejarah hingga novel. Bahkan saking hobinya membaca, ia pernah memesan buku-buku yang ia sukai dari luar negeri.

“Saya memang suka membaca buku, terutama novel dan buku sejarah,” ungkapnya. (une)

 

Update