Kamis, 28 Maret 2024

Terkait Impor Limbah Plastik, DPRD Batam Panggil Surveyor Indonesia

Berita Terkait

batampos.co.id – Komisi I DPRD Batam akan menggelar rapat dengan pendapat (RP) lanjutan dengan mengundang pihak Surveyor Indonesia selaku instansi yang mengeluarkan rekomendasi masuknya limbah plastik dari luar negeri ke Batam.

RDP dilakukan sebagai tindaklanjut hasil temuan DPRD Kota Batam terkait adanya dua perushaaan pengimpor limbah plastik, yakni di PT Tan Indo Sukses Batuaji dan di PT Royal Citra Bersama Kabil,

“RDP lanjutan terkait limbah plastik, akan kami gelar pada hari Selasa depan,” kata Ketua Komisi I DPRD Batam, Budi Mardiyanto, Jumat (28/6/2019).

“Kami dari Komisi I DPRD Batam ingin mengetahui langsung dari pihak Surveyor Indonesia, apa pertimbangannya hingga limbah plastik itu lolos impor,” ujarnya lagi.

Baca Juga: Dua Perusahaan di Kota Batam Gunakan Sampah Plastik Impor untuk Bahan Baku Industri 

Budi mengatakan, pihaknya ingin mendengarkan langsung apa yang menjadi alasan Surveyor Indonesia mengeluarkan rekomendasi limbah plastik dari luar negeri dan masuk ke Kota Batam.

Seorang pekerja di PT Royal Citra Bersama. Perusahaan tersebut diduga menggunakan limbah plastik yang diduga mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3). Foto: Bobi/batampos.co.id

Sementara itu anggota Komisi III DPRD Batam, Werton Panggabean, mengakui, Kota Batam saat ini sudah menjadi tempat pembuangan limbah plastik dari luar negeri yang dilakukan beberapa perusahaan.

“Kami sudah turun juga ke lapangan di beberapa perusahaan pengimpor limbah plastik. Faktanya itu limbah plastik banyak bercampur bahan lainnya dan ada juga yang sudah berminyak,” paparnya.

“Inilah yang akan kami RDP kan dengan mengundang pemilik perusahaan,” ujarnya lagi.

Seperti apa rekomendasi Komisi III DPRD Batam terkait impor limbah plastik, Werton menegaskan limbah plastik itu harus dikembalikan ke negara asal atau reekspor.

Baca Juga: Asa Para Pekerja Pabrik Plastik di Batam, Pekerja: Kalau Pabrik Ini Tutup Bagaimana Dengan Biaya Sekolah Anak Kami

“Kalau ditanya pemilik perusahaannya, mereka tak akan mengakui kalau itu limbah plastik,” paparnya.

“Mereka pasti bilang itu bahan baku, tapi faktanya berkata lain, itu jelas-jelas limbah plastik, lebih banyak limbahnya daripada bahan baku plastiknya,” tegasnya.

Update