Sabtu, 23 November 2024

Danau Toba “Dijual” di Kota Batam

Berita Terkait

batampos.co.id – Kementerian Pariwisata akan menggunakan format table top dengan sistem Business to Business (B2B) untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan ke Danau Toba.

Caranya melalui kegiatan Promosi atau “menjual” Danau Toba di 3 Kota yaitu Denpasar, Batam dan Palembang.

Event tersebut dilakukan sejak 21 Juni 2019 lalu. Kota pertama yang disambangi adalah Denpasar, Bali. Sementara Rabu (3/7/2019), Promosi Danau Toba menghampiri Batam.

Kegiatan itu dipusatkan di Hotel Nagoya Hill Batam, Kepulauan Riau. Rangkaian kegiatan akan berakhir di Palembang 10 Juli nanti.

“Kami menyambut terbuka kehadiran industri pariwisata Danau Toba,” papar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar.

Menurutnya, hal tersebut akan menjadi mitra bisnis yang sangat bagus.

“Destinasi Danau Toba luar biasa, lalu potensi wisman di Batam sangat besar dan dengan kerjasama ini, daya tawar pariwisata Indonesia akan semakin positif,” ujarnya lagi.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani, menilai Danau Toba memiliki potensi yang sangat luar biasa.

“Sama seperti destinasi lainnya, potensi besar dimiliki destinasi Danau Toba,” paparnya.

“Kawasan tersebut (danau toba-red) sangat strategis untuk menaikan arus kunjungan wisatawan,” kata dia lagi.

Danau Toba. Foto: Jawa Pos

Menurutnya, Danau Toba memiliki citra mendunia dengan alam dan budayanya yang eksotis.

“Melalui program B2B ini diharapkan tone-nya makin kuat,” tutur wanita yang akrab disapa Kiki itu.

Program B2B Promosi Danau Toba, diikuti oleh 10 seller asal Sumatera Utara. Komposisinya, 5 seller terdiri dari Travel Agent/Tour Operator, dan 5 seller lagi Hotel.

Adapun buyernya berjumlah 50 pada setiap kota persinggahan. Jadi, total seller asal Sumatera Utara ini bertemu dengan 150 buyer dengan beragam karakteristiknya.

“Bertemu dengan banyak buyer tentu menjadi keuntungan. Apalagi, komposisinya setiap kota berbeda,” ujarnya.

“Kami berharap, sinergi tersebut akan mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak,” jelasnya lagi.

Sebab lanjutnya, bisnis dengan memakai Danau Toba sebagai porosnya sangat menjanjikan.

“Lebih menggembirakan lagi, respon buyer sangat positif,” terang Rizki lagi.

Beban besar memang disematkan kepada Destinasi Danau Toba. Kawasan tersebut ditarget menarik arus wisman hingga 1 juta orang pada 2020.

Pergerakan wisman di sana kompetitif di awal 2019, khususnya paspor Malaysia.

Pada triwulan pertama 2019, arus wisatawan Malaysia mencapai 30.003 orang.

Angka ini memiliki slot 59,9 persen dari kuota total. Singapura di strip 2 dengan 4.098 orang wisatawan atau 8,97 persen.

“Untuk optimalisasi target, branding harus dilakukan jauh hari selain terus menerus,” kata dia.

Sebab lanjutnya, promosi ini akan memberikan impact positif jangka panjang.

“Dengan kunjungan wisatawan yang optimal, kami pun berharap berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan di sana,” tegas Rizki.(uma/intern)

Update