Jumat, 29 Maret 2024

Beramal Ala Juru Parkir Bermata Satu di Kota Batam

Berita Terkait

batampos.co.id – Berbuat baik bisa dilakukan oleh siapa saja, selama ada kemauan dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Falsafah itulah nampaknya dipakai oleh Udin, 54, seorang juru parkir yang sehari-hari bertugas di Kompleks Batam Centre Square, Jalan Engku Putri Kelurahan Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota.

Ya, Bang Udin begitu ia biasa disapa nampaknya menjadi antitesis dari anggapan masyarakat akan profesi tukang parkir yang tidak bersahabat dengan pengendara.

Meskipun tampilannya garang, laki-laki bermata satu, berambut gondrong, dengan kulit gelap itu dikenal sebagai juru parkir yang baik hati.

Udin mengaku tidak jarang membebaskan pengendara dari biaya parkir di lokasi di mana ia berjaga.

Bukannya merasa, rugi, Udin, mengaku hal tersebut justru membuatnya nyaman. Karena kondisi tersebut biasanya akan mengundang respek dari pengendara yang sebelumnya memarkirkan kendaraan mereka.

“Kalau orang tak mau bayar karena tak ada uang kecil ya dibiar saja, saya bertugas aja,” kata dia kepada batampos.co.id, Rabu (10/7/2019).

“Yang penting kasih tahu saja, jangan tinggal pergi diam-diam,” kata Udin lagi.

Udin, juru parkir di Kota Batam. Udin yang hanya memiliki mata satu itu kerap mengratiskan biaya parkir kepada pemilik kendaraan di tempatnya bertugas. Foto: Bobi/batampos.co.id

Laki-laki yang tinggal di kawasan Sungai Panas itu melanjutkan, meskipun pendapatannya sebagai juru parkir tidak seberapa, dirinya mengaku bahagia dengan kondisi yang dijalaninya saat ini.

Ia merasa memiliki kedamaian sebagai juru parkir, terlebihĀ  kadang-kadang bisa membantu orang dengan cara menggratiskan biaya parkir di lokasi tersebut.

Tidak itu saja, selama beberapa tahun bertugas, ia juga pernah mendapat perlakuan beragam. Termasuk sikap tidak senang dari pengendara. Namun hal tersebut tidak membuatnya marah.

Sebelum menjalani profesi sebagai juru parkir, Udin yang sudah berada di Batam sejak tahun 1998 ini mengaku bukanlah orang baik.

Ia pernah keluar masuk ke negara tetangga Singapura dan Malaysia sebagai pekerja kasar.

Ia mengaku ketika itu kondisi ekonominya cukup baik, hanya saja kebiasan buruknya yang membuat uang yang didapat tidak bertahan lama.

Kondisi tersebut diakuinya tidak ingin diulang lagi, ia mengaku lebih memilih mendapatkan penghasilan seadanya dengan berprofesi sebagai juru parkir saja.

“Kayak begini lebih bagus, damai aja,” kata Udin lagi.

Udin sendiri, adalah satu dari 622 juru parkir (jukir) yang ada di Kota Batam. Kesemua jukir ini tersebar di sekitar 550 lokasi di Batam.

Para jukir ini, sebelumnya pernah mendapatkan pelatihan dari kerja sama dibuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam pada April 2019 lalu.

Dalam pelatihan tersebut sebanyak 120 juru parkir mendapat pelatihan langsung dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BPPTD) Kemenhub.(bbi)

Update