Jumat, 19 April 2024

Kapolda Kepri: Kepri Aman, Perekonomian Membaik

Berita Terkait

batampos.co.id – Keamanan dan pembangunan ekonomi, menjadi dua sisi yang tidak bisa dipisahkan.

Apabila suatu daerah dalam kondisi aman, laju pembangunan ekonomi dapat terus berjalan.

Namun, apabila tidak aman, dapat menghambat perekonomian. Hal inilah yang diyakini Kapolda Kepri Irjen Andap Budhi Revianto.

Filosofi ini membuat Andap meminta jajarannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Kepri.

Bentuk keamanan yang diberikan dapat dilihat secara kasat mata oleh masyarakat. Seperti patroli intensif atau penindakan kasus yang sigap.

Setiap laporan masyarakat, selalu menjadi perhatian dan atensi Kapolda. Misalnya, kasus WNA yang menjadi korban pencurian langsung ditangani jajarannya.

Andap meminta jajarannya untuk segera menuntaskan kasus ini. Tak butuh waktu lama, kasus ini berhasil terungkap.

“Kami ingin menghadirkan rasa aman di tengah-tengah masyarakat,” katanya, Senin (8/7/2019).

Keamanan, kata Andap, menjadi kunci pembangunan. Rasa aman akan membuat semua masyarakat bebas beraktivitas.

“Tentunya masyarakat lebih enak untuk berusaha,” ucapnya.

Kapolda Kepri, Irjen Andap Budhi Revianto. Foto: Cecep Mulyana

Namun, menjaga keamanan tidak bisa hanya mengandalkan polisi saja. Jajaran kepolisian butuh peran serta dari seluruh masyarakat Kepri.

Selain itu, harus terjalin koordinasi yang baik antar instansi.

“Koordinasi dan sinergi terus kami jalin, demi memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tuturnya.

Apakah jumlah polisi di sini cukup untuk mengamankan Kepri? Andap mengaku tidak mempersoalkan persentase wilayah dengan jumlah personel.

Ia lebih menekankan ke jajarannya, harus menjadi polisi yang multifungsi. Tak hanya sebagai pengayom dan pelayan, polisi juga harus berperan sebagai pengaman.

“Kepada setiap kepala satker saya selalu meminta mereka memberikan contoh yang baik untuk jajarannya,” katanya.

“Termasuk saya sendiri, juga turun ke bawah untuk melihat permasalahan yang dihadapi masya-rakat,” ujarnya lagi.

Selain membuat polisi menjadi multifungsi, koordinasi juga ditingkatkan. Sehingga segala problem di masyarakat dapat teratasi dengan baik.

Kepri yang disebut-sebut sebagai etalasenya Indonesia, tentunya tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Andap mengakui hal ini.

Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budhi Revianto bersalaman dengan salah seorang tokoh masyarakat Tanjungriau, Kota Batam. Foto: Eja/batampos.co.id

Kejahatan yang terjadi di Kepri tidak hanya konvensional atau berhubungan dengan kekayaan negara. Tapi juga transnasional.

“Namun kami berusaha tetap menjaganya, demi kelanjutan pembangunan,” ucapnya.

Andap mengaku sejak awal bertugas di Polda Kepri sudah memetakan potensi kejahatan yang ada.

Tidak hanya kejahatan konvensional, namun kejahatan jenis baru yakni penyebaran berita bohong atau hoaks.

Sejak awal datang, ia sudah mewanti-wanti ke jajarannya untuk mengantisipasi hal ini.
Polisi juga tidak melulu memberikan tindakan tegas dalam segala permasalahan hukum.

Ada beberapa langkah yang ditempuh terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap penegakan hukum.

“Preemtif, preventif. Apabila kedua cara ini tidak berhasil, dengan berat hati kami mengambil langkah terakhir, yakni penegakan hukum,” ujarnya.

Langkah-langkah pencegahan terus dilakukan polisi di Kepri hingga kini. Salah satu kegiatan pencegahan yang cukup terkenal adalah Basembang Bercerite Kamtibmas.

Kegiatan ini menghadirkan Kapolda, pejabat utama, dan jajaran Polda Kepri di tengah-tengah masyarakat.

Kedatangan mereka ini untuk menanyakan permasalahan apa yang sedang dihadapi masya-rakat. Dari kegiatan ini, banyak permasalahan yang bisa diselesaikan.

“Kegiatan ini seperti belanja masalah,” tutur Andap.

Basembang Bercerite Kamtibmas ini masuk di setiap lini kegiatan masyarakat.

Hingga kini kegiatan ini terus berjalan dan dinilai sangat efektif karena polisi dapat melihat dan menampung permasalahan terkini dihadapi masyarakat.

Tak hanya segi pengayoman dan pengamanan yang terus ditingkatkan, namun segi pelayanan juga terus diperbaiki. Andap mengaku terus meningkatkan pelayanan ke masyarakat.

“Seperti yang saya bilang, kami ini pelayan masyarakat. Oleh sebab itu, meningkatkan pelayanan menjadi perhatian saya,” ujarnya.

Berbagai program lahir untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat seperti SKCK Online, SKCK Corner, SKCK Antar Pulau, Samsat Bergerak, SIM Keliling, konsultasi hukum online, Panic Buton, perpustakaan keliling, kawal dana desa dan patroli keliling.

Kemudian go airud (pelayan Direktorat Polisi Perairan), aplikasi lapor propam, laporan polisi online 24 jam, call center jibom serta SAR, hingga laman pelayanan informasi dan dokumentasi. Lalu yang terakhir yakni DVI goes to campus.

Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi (mengenakan tanjak, tengah) bersama Gubernur Kepri, Nurdin Basirun (kemeja biru), dalam kegiatan bhakti kesehaatan dan pengobatan gratis beberapa waktu lalu. Foto: Dokumentas Batam Pos

 

Menurut Kapolda, semua program peningkatan pelayanan dan kinerja polisi itu cukup efektif.

Hal ini terbukti dengan indeks kepercayaan publik terhadap Polri yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Kepercayaan publik terhadap Polri berkisar 88,44 persen. Survei ini dilakukan berbagai lembaga seperti Litbang Alvara, LSI, dan Survey Litbang Kompas.

Berdasarkan survei ini juga, posisi Polda Kepri berada di urutan ke 11 dari 34 Polda se-Indonesia.

Sementara itu berdasarkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan indeks reformasi birokrasi, Polri terus meningkat setiap tahunnya. Tahun 2015 hanya mencapai 67,23 persen, di 2018 meningkat menjadi 75,18 persen.

“Polri memperoleh opini wajar tanpa pengecualian selama 6 tahun berturut-turut,” ujar Andap.

Prestasi demi prestasi juga berhasil ditorehkan. Untuk Polda Kepri, mendapatkan prestasi sebagai unit kerja pelayanan bebas korupsi.

“Kami memang belum sempurna, tapi berusaha terus menjadi lebih baik, masukan dari masyarakat kami rasa sangat penting. Demi Polri yang lebih baik lagi ke depannya,” tuturnya.

Di HUT Hari Bhayangkara ini, Andap mengucapkan terima kasih ke semua pihak atas kerja samanya dalam menjaga keamanan Kepri.

“Harapan saya mari bersama-sama bekerja, untuk mewujudkan Bunda Tanah Melayu aman, damai, dan kondusif. Dan juga mari sama-sama mengingatkan dalam kebaikan,” paparnya.

Rasa aman dan nyaman ini dirasakan sebagian besar masyarakat. Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Abdul Razak mengucapkan rasa terimakasihnya atas torehan tinta emas yang dilakukan Andap selama di Kepri.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Kapolda selama ini. Hasilnya, memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tuturnya.

Ia mengatakan, Kapolda dan jajaranya selalu aktif di masjid maupun forum-forum lainnya. Abdul berharap intensitas ini dapat terus terjaga dan ditingkatkan.

“Harapan kami juga, agar patroli terus dilakukan polisi untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. Saya ucapkan selamat HUT Bhayangkara ke-73 Polri, jaya selalu” ucapnya.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri Fadjar Madjardi juga menyampaikan selamat HUT ke-73 Bhayangkara untuk Polri.

Khusus untuk Polda Kepri, ia berharap semakin solid dan terus meningkatkan kinerja dan pelayanan masyarakat yang selama ini dinilai sudah sangat baik.

“Termasuk dalam menjaga kedaulatan negara dalam bentuk penggunaan mata uang rupiah di wilayah Indonesia. Sinergi Polda Kepri dan Bank Indonesia diharapkan akan semakin kuat,” kata Fadjar.(ska)

Update