Jumat, 19 April 2024

Live Healthier Lives bersama Sun Life

Berita Terkait

Mengusung kampanye kesehatan Live Healthier Lives, Sun Life mengajak generasi muda untuk menjaga kesehatan secara holistik, baik dari segi fisik, mental, maupun finansial, guna mempersiapkan diri menyambut bonus demografi pada 2030.

Pada kesempatan ini Sun Life juga memperkenalkan figur publik sekaligus penggiat kesehatan: Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono, sebagai duta dari kampanye Live Healthier Lives.

Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi Indonesia akan mencapai bonus demografi pada 2030 mendatang, sebuah kondisi langka. Ketika jumlah penduduk berusia produktif akan mendominasi, bahkan mencapai 64 persen dari total populasi tanah air, jika didukung kualitas masyarakat yang baik, bonus demografi ini akan menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi bangsa. Namun di sisi lain, jika kualitas masyarakatnya kurang baik, generasi ini justru akan menjadi beban baru bagi negara.

“Sebagai generasi penerus sekaligus motor penggerak bangsa, generasi muda Indonesia perlu membekali diri dengan investasi kesehatan yang baik. Bukan hanya dari segi fisik maupun mental, kesehatan finansial pun memiliki peran krusial dalam membangun generasi yang berkualitas dan produktif,” kata Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Indonesia.

ki-ka: Presiden Direktur Sun Life Infonesia, Elin Waty; Brand Ambassador Sun Life Indonesia for Live Healthier Lives Campaign, Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono; serta Chief Distribution and Marketing Officer Sun Life Asia, Carene Chia, tengah mematahkan berbagai kebiasaan buruk, dan mengajak generasi produktif untuk memulai hidup sehat secara holistic melalui kampanye Live Healthier Lives. (Sun Life)

Menurutnya bukan perkara mudah. Dia melihat ancaman kesehatan yang dihadapi generasi muda saat ini tidak bisa dianggap sepele. Hasil riset Analisis Beban Penyakit Nasional dan Sub Nasional Indonesia Tahun 2017 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) bekerjasama dengan Institute For Health Metrics and Evaluation (IHME) mengungkap bahwa 70 persen kematian dini di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM).

Seperti diketahui bersama, faktor penyakit tidak menular terkait erat dengan pola hidup tidak sehat, seperti makan tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik. Sedangkan dari sisi finansial, hasil survey nasional literasi dan inklusi keuangan 2016 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat baru 27 persen masyarakat usia produktif yang memiliki tabungan masa depan.

“Sedangkan penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 7 persen. Kondisi ini memicu Sun Life untuk kembali mengingatkan masyarakat untuk memprioritaskan kesehatan mereka sejak dini, melalui kampanye kesehatan Live Healthier Lives,” jelas Elin.

Sebuah studi berjudul Healthy, Wealthy and Wise: Retirement Planning Predicts Employee Health Improvements menemukan bahwa orang-orang yang memiliki perencanaan keuangan dan mempersiapkan masa tua, cenderung mengambil langkah hidup sehat untuk menjaga kesehatan fisik mereka.

Artinya, ketika seseorang memiliki kesadaran akan pentingnya memiliki masa depan yang baik, ia akan mempersiapkan kebutuhan dasar berupa kesehatan fisik serta finansial, dengan lebih matang.

“Sejumlah data dalam buku Psychology Applied to Modern Life. Adjustment in the 21st Century menyebutkan bahwa masalah finansial merupakan chronic stressor (sumber stres yang berkepanjangan). Kondisi stres, akan mempengaruhi sistem fisiologis, dimana tubuh menghasilkan 2 jenis hormon: catecholamines dan corticosteroids, yang menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga seseorang mudah sakit,” jelas Roslina Verauli, seorang psikolog.

Semakin lama stres berlangsung, lanjut dia, kemampuan tubuh untuk bertahan terhadap stres akan menurun hingga tubuh kelelahan dan kolaps. Sangat penting bagi masyarakat khususnya generasi produktif untuk dapat mengelola kondisi finansialnya agar terbebas dari chronic stressor yang mengganggu kesehatan tubuh.

“Sebagai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi, kesehatan fisik dan finansial penting bagi generasi produktif agar mampu menampilkan potensi diri terbaik mereka,” tambah Roslina.

Inilah mengapa, kampanye kesehatan yang diinisiasi Sun Life menjadi sangat relevan, dengan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, yang sayangnya saat ini mulai kerap diabaikan.

Di Indonesia, kampanye Live Healthier Lives digaungkan melalui beragam aktivitas, dan kampanye ini merupakan bagian dari inisiatif regional perusahaan.

“Sun Life berkolaborasi dengan berbagai pihak serta menginisiasi beragam aktivitas terkait untuk menjangkau lebih banyak orang. Sebagai lanjutan dari kampanye yang telah kita mulai tahun lalu, sekarang kami menggandeng Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono, yang selama ini aktif menjalani hidup sehat untuk membantu kami menyebarkan semangat Live Healthier Lives,” tambah Shierly Ge, Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia.

Pihaknya juga menggelar vlog competition dan ragam kegiatan bersama komunitas dan juga anak-anak yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi kesehatan baik fisik, mental, maupun finansial.

“Inisiatif ini sejalan dengan misi Sun Life untuk terus mendampingi masyarakat Indonesia dalam meraih masa depan yang lebih sehat dan sejahtera,” ujar Shierly.

Melalui kampanye kesehatan ini, Sun Life Indonesia mendukung pemerintah dalam membangun generasi produktif yang berkualitas di masa depan, sekaligus menginspirasi generasi muda mempersiapkan kesehatan secara holistik. Tujuannya agar dapat mengambil peran dan berkontribusi kepada kesejahteraan diri pribadi, keluarga, serta bangsa Indonesia. (*/gun)

Update