Jumat, 26 April 2024

Sampah Tak Diangkut, Warga Tiban Buat Tempat Pembungan Sampah Gantung

Berita Terkait

batampos.co.id – Tak kunjung diangkut, warga Kaveling Cenderawasih di Tiban Pajak, Patam Lestari, Sekupang, membuat tempat pembuangan sampah (TPS) gantung di depan rumah masing-masing.

TPS gantung ini dibuat dengan tujuan agar tidak terjadi penumpukan sampah di tong sampah konvensional yang pada akhirnya membuat jalan menjadi kotor.

Nasir, warga Kaveling Cenderawasih, mengatakan, tumpukan sampah ini sudah hampir dua minggu, tapi tak kunjung diangkut.

”Kalau dibiarkan lama-lama, nanti sampahnya berserakan di jalan. Tong sampah yang ada juga tak cukup untuk menampungnya lagi,” katanya, Rabu (10/7/2019).

Dia menuturkan, sudah hampir dua minggu sampah di Kaveling Cenderawasih tidak diangkut, maka sudah banyak kantong plastik berisi sampah yang digantung.

Memang, sambungnya, selain kurang elok dipandang, juga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Warga Kaveling Cenderawasih di Tiban Pajak, Patam Lestari, Sekupang, membuat TPS gantung karena sampah tak kunjung diangkut petugas DLH Kota Batam, Rabu (10/7/2019). Foto: Rifki Setiawan Lubis/Batam Pos

Menanggapi TPS gantung tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam Faisal Novrico mengatakan, kendala pengangkutan di wilayah Tiban Pajak karena lebar jalannya yang kecil, sehingga sulit dijangkau armada truk sampah.

”Jalannya kecil. Jadi, lori mengalami kesulitan masuk ke sana. Risiko nyenggol parkiran kendaraan orang,” ujarnya.

“Kalau di pinggir jalan dapat kami jangkau. Tapi kami berupaya akan menyelesaikan persoalan sampah ini,” kata dia lagi.

Kawasan Tiban Pajak memang masuk ranah DLH Kota Batam. Pelayanan pengangkutan sampah dilakukan seminggu dua kali.

”Lokasi Tiban Pajak, jadwalnya Rabu dan Sabtu. Kalau ada penundaan, biasanya karena ada kerusakan atau servis rutin,” terangnya.

Selain itu, kata Faisal, menurut petugas di lapangan masyarakat setempat memang meletakkan sampah di gang-gang yang kecil. Sehingga sampah menumpuk di satu tempat saja.

”Di sana sampahnya memang digantung setiap ujung gang perumahan. Setiap gang perumahan itu memang taruh sampahnya di satu titik ujung gang perumahan,” jelas dia lagi.

Hal senada juga disampaikan Camat Sekupang Muhammad Arman.

Menurut dia karena luasnya wilayah yang harus dijangkau, maka truk harus rutin dilakukan perawatan. Sehingga selalu ada penundaan.

”Angkutan sampah juga dilakukan dua kali seminggu sesuai jadwal yang diatur,” katanya.

Arman selalu menginstruksikan kepada seluruh petugas kebersihan di kecamatan untuk mengecek kawasan mana yang tak terjangkau atau tak terangkat. Meskipun, diakui tidak semua bisa terjangkau.

”Kita berupaya semaksimal mungkin diangkut. Kalau waktu lalu memang ada penumpukkan kita langsung berkoordinasi dengan DLH, ternyata armada ada perawatan. Jadi kita maklumin,” jelasnya.(leo)

Update