Rabu, 27 November 2024

Gracias Beetle, Akhir Produksi VW Kodok

Berita Terkait

batampos.co.id – Raksasa otomotif Jerman, Volkswagen merilis edisi terakhir VW Beetle dari pabrik di Puebla, Meksiko.

Di Indonesia kendaraan itu populer dengan sebutan VW kodok.

Edisi terakhir VW kodok ini menyusul VW Combi yang sudah lebih dulu menemui ajalnya.

Dilansir dari RTE, Jumat (12/7), mobil tersebut meluncur dari jalur produksi di pusat kota Meksiko, tempat terakhir kalinya yang pertama diproduksi pada akhir 1930-an. Sebanyak 65 Beetle Final Edition akan dijual melalui internet dengan harga dasar USD 21 ribu atau setara dengan Rp 297 jutaan dan dapat dipesan dengan uang muka USD 1.000 atau sekitar Rp 14 jutaan.

Setiap kendaraan memiliki plakat pengingat di sisi kirinya dengan tanda nomor 1 hingga 65. VW Beetle Final Edition tersedia dalam pilihan warna biru metalik, hitam, putih, dan krem.

Menandai akhir dari perjalanan VW Beetle, lusinan pekerja pabrik datang sejak pagi hari untuk memberikan sentuhan akhir pada mobil setelah tujuh jam pengerjaan. Para karyawan mengenakan mantel kuning cerah bertuliskan ‘Terima kasih Beetle’.

foto: Gracias. Bye-bye Beetle.. (RTE)

Sejarah kendaraan bermula dari era Nazi. Pada 1937, Ferdinand Porsche dengan dukungan Adolf Hitler membentuk Volkswagenwerk yang dikelola negara, atau ‘Perusahaan Mobil Rakyat’ kala itu.

Setelah perang, negara-negara sekutu akhirnya menjadikan Volkswagen prioritas sebagai upaya menghidupkan kembali industri otomotif Jerman. Agen periklanan Doyle Dane Bernbach pada 1959 mulai memperkenalkan bentuk kecil kendaraan sebagai keuntungan bagi konsumen.

Mobil mencapai popularitasnya berkat film Disney 1968 berjudul The Love Bug. Film yang berkisah tentang Volkswagen balap. Sementara itu, Yun Andy Warhol menampilkan Beetle di sampul Abbey Road, dalam album terakhir yang direkam oleh band Inggris the Beatles. (*)

Update