Sabtu, 20 April 2024

PGN Bangun 5 Ribu Jaringan Gas Rumah Tangga Baru di Kota Batam

Berita Terkait

batampos.co.id – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan membangun 5 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas) baru di Kota Batam pada 2020 mendatang.

Pembangunan jargas ini akan disebar di sejumlah titik di Batam yang telah dilalui jalur pipa gas bumi PGN.

Update terbaru, kami ditugasi membangun 5.000 jargas baru di Batam pada 2020 mendatang,” kata Sales Area Head PT PGN Batam Wendi Purnomo, Jumat (26/7/2019).

Sebelumnya, Wendi menyebut PGN akan membangun 18 ribu jargas baru di Batam pada 2020. Namun berdasarkan revisi penugasan dari Ditjen Migas Kementerian ESDM, jumlahnya turun menjadi 5 ribu jargas.

Terkait rencana pembangunan jargas baru ini, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengadakan rapat koordinasi dengan sejumlah kepala daerah di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Kamis (25/7/2019)lalu.

Sebab selain Batam, ada 53 kabupaten/kota lainnya di Indonesia yang akan dibangun jargas baru pada 2020 mendatang.

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Migas KESDM, Djoko Siswanto, mengatakan, rencana pembangunan jargas rumah tangga ini merupakan upaya merealisasikan kemudahan akses terhadap energi gas bumi dan percepatan energi baik gas bumi dalam menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Dengan dana Rp 3,2 triliun, tahun 2020 akan dibangun 293.533 sambungan gas rumah tangga di 54 kabupaten/kota, salah satunya Batam.

Djoko mengatakan, pemanfaatan jargas menjadi salah satu perhatian utama dari Presiden Joko Widodo sebagai salah satu proyek strategis nasional dengan lahirnya Perpres Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan Dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.

Manajemen PGN dan kepala daerah foto bareng usai rapat koordinasi pembangunan jargas rumah tangga di Hotel Royal, Kuningan, Kamis (25/7/2019). Foto: PGN untuk Batam Pos

“Kami mengharapkan bahwa manfaat gas bumi sebesar-besarnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang berujung pada peningkatan daya saing dan kemampuan ekonomi masyarakat secara riil,” kata Djoko.

Djoko menyampaikan, kegiatan pembangunan jargas merupakan bagian dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) Tahun 2015-2030 karena dapat memenuhi kebutuhan energi yang bersih, bersaing, ramah lingkungan, dan efisien.

Saat ini, peme-rintah telah melaksanakan pembangunan jargas sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2018 dengan jumlah sambungan sebesar 325.852 sambungan rumah (SR) di 16 provinsi meliputi 40 kabupaten/kota.

Dukungan pemerintah daerah terhadap pembangunan jargas sangat penting karena berdasarkan pengalaman selama ini, terdapat beberapa kendala nonteknis yang berpotensi menghambat pembangunan jargas untuk rumah tangga.

Seperti perizinan maupun permasalahan sosial yang terjadi pada saat pelaksanaan pembangunan.

“Kalau pembangunan ini lancar, maka semuanya akan terbangun. Tapi kalau ternyata masih ada yang dibakar, diganggu, maka sebagian pembangunan akan ditunda karena kita tidak bisa menambah anggarannya sebagai pengganti infrastruktur yang rusak,” imbuh Djoko.

Selain Batam, ke-54 kabupaten/kota yang akan dibangun jargas baru pada 2020 tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Mulai dari Sumatera, Jawa, hingga Kalimantan.

Untuk pembangunan jargas tersebut, pemerintah menugaskan PGN selaku sub holding gas bumi untuk melaksanakan penyusunan FEED (Front End Engineering Design)-DEDC (Detail Engineering Design Construction) yang ditargetkan rampung pada Oktober 2019.

Dalam kesempatan sama, manajemen PGN yang diwakili Direktur Infrastruktur dan Teknologi, Dilo Seno Widagdo menyampaikan kesuksesan program jargas akan sangat dipengaruhi oleh koordinasi, kerja sama, dan dukungan dari beberapa pihak terkait.

Khususnya dari pemerintah daerah terkait penyediaan perizinan dan mempercepat pembuatan FEED untuk perencanaan lokasi Jargas yang tepat sasaran, efektif, dan efisien.

Selain itu, mitigasi resiko sosial saat pelaksanaan pembangunan, perlu dukungan pemerintah dan masyarakat di daerah. Mereka perlu bersinergi ikut menjaga infrastruktur dan fasilitas jargas dari gangguan.(leo)

Update