Kamis, 28 Maret 2024

Pembalakan Liar Hutan Bakau di Sagulung dan Bulang Makin Marak

Berita Terkait

batampos.co.id – Aktivitas pemotongan kayu bakau marak terjadi di pulau-pulau yang ada di wilayah Kecamatan Sagulung dan Bulang.

Nelayan di wilayah tersebut resah dengan aktivitas pembalakan hutan bakau tersebut. Karena menyebabkan puluhan hektare hutan bakau rusak parah.

Padahal hamparan hutan bakau di pesisir pulau-pulau di kawasan tersebut merupakan harapan bagi nelayan untuk menangkap udang dan kepiting.

Situasi perairan Kota Batam yang tak lagi sehat akibat padatnya aktivitas pelayaran dan galangan kapal, mengharuskan nelayan untuk bergantung hidup pada deretan hutan mangrove untuk mendapatkan udang dan kepiting.

Harapan ini kian memudar sebab hutan bakau yang diandalkan perlahan-lahan dibabat demi kepentingan sekelompok orang.

Batang kayu hutan bakau dikumpul dan diangkut menggunakan kapal kayu siluman ke negera sebelah.

Inilah yang dikeluhkan sejumlah nelayan saat dijumpai batampos.co.id di pelabuhan Sagulung, akhir pekan lalu.

Kayu bakau hasil pemalakan liar. Foto: istimewa untuk batampos.co.id

Seorang nelayan yang tak mau namanya disebutkan, mengaku pembalakan hutan bakau paling parah terjadi di salah satu sungai di Pulau Jalo.

Puluhan hektar hutan bakau sudah dibabat untuk mendapatkan batang kayu bakau tadi.

“Seminggu bisa sampai dua kali kapal jemput kayu-kayu itu,” ujarnya.

“Habis hutan bakau di pulau-pulau ini, kami tak mampu melarang karena orang ini banyak bekingan,” kata dia lagi.

Kata dia, aktivitas pembalakan liar dilakukan hampir setiap hari. Kayu-kayunya dikumpul dalam sungai kemudian diantar ke pelabuhan Dapur 12 Sagulung untuk diberangkatkan ke negara tetangga.

Penyelundupan kayu ini dilakukan menggunakan kapal berinisial MJ, dengan membawa kayu jenis mangrove (bakau) sekitar 50 hingga 60 ton.

Ia mengatakan, kapal pembawa muatan kayu mangrove tersebut biasanya lepas tali pada malam hari dengan rute yakni Dapur 12 ke Pulau Bulang lanjut Selat Penyu, kemudian Pulau Labun/Pompen.

“Malam mereka angkut,” ujar sumber yang berharap agar persoalan ini segera ditindaklanjuti instansi pemerintah terkait.(eja)

Update