Jumat, 29 Maret 2024

4 Teknologi Muktahir yang Harus Dimiliki Ibukota Baru Republik Indonesia

Berita Terkait

batampos.co.id – Pemindahan Ibukota Republik Indonesia harus diselaraskan dengan teknologi keamanan yang mutakhir.

Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI), PT Professtama Teknik Cemerlang (Professtama), serta para pelaku usaha teknologi sekuriti memberikan empat rekomendasi teknologi mutakhir untuk ibu kota baru Indonesia.

Pertama ialah teknologi antipenyadapan dan pencurian data. Ketua Umum ATISI Sanny Suharli mengatakan, teknologi antipenyadapan dan pencurian data harus ada dalam sistem keamanan ibu kota baru, khususnya dalam hal pertahanan terhadap celah keamanan (backdoor code).

“Dengan backdoor code, akses ke CCTV dapat diretas tanpa perlu mengetahui kata sandi,” katanya, Kamis (8/8/2019).

“Sehingga rentan pencurian rekam data denah ruangan maupun aktivitas di infrastruktur strategis,” kata Sanny lagi.

Rekomendasi kedua berkaitan dengan jumlah dan teknologi CCTV. Presiden Direktur Professtama Irwandi Salim, menjelaskan, idealnya perlu 100 CCTV per satu kilometer persegi di ibu kota baru.

Siti salah seorang operator sedang memantau monitor CCTV di kantor Kominfo Batam. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

Selain itu, sambung Irwandi, ibu kota baru yang memiliki konsep forest city sebaiknya memakai teknologi kamera CCTV 360 derajat dengan fitur thermal, nightvision, antikorosi, dan antiledakan.

Hal ini agar bisa mendeteksi dengan komprehensif dalam gelap, sensitif terhadap perubahan suhu untuk pencegahan kebakaran dan tahan bencana,” kata Irwandi.

Rekomendasi ketiga ialah sistem keamanan berlapis. Director of Red Piranha Richard Baker menjelaskan, ibu kota baru wajib memiliki sistem pertahanan keamanan siber berlapis.

“Sistem itu harus memiliki next generation firewall (NGFW), penyimpanan logaritma jangka panjang, sistem intelijen pendeteksi ancaman aktif, kemampuan analisis dan visibilitas aktual, serta penanganan ancaman secara otomatis,” kata dia.

Rekomendasi keempat ialah face recognition dan artificial intelligence. CEO Jisung Protech Scottie Kim mengatakan, harus ada teknologi face recognition dan artificial intelligence yang mampu mendeteksi wajah dan mencocokkan dengan database pelaku kejahatan secara akurat.(jos/jpnn)

Update