Sabtu, 20 April 2024

Keterwakilan Perempuan di DPRD masih Rendah

Berita Terkait

batampos.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepri dan Kota Batam akan segera melantik para anggota DPRD periode 2019-2024 hasil pemilu legislatif (pileg) pada 17 April lalu. Untuk DPRD Batam, pelantikan dijadwalkan pada 30 Agustus mendatang.

Ketua KPU Batam Syahrul Huda mengatakan, pihaknya sudah menetapkan 50 calon legislatif (caleg) terpilih DPRD Batam periode 2019-2024 dalam rapat pleno, Sabtu (10/8) lalu. Selanjutnya, KPU Batam akan menyerahkan hasil penetapan tersebut ke Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk ditindaklanjuti ke Gubernur Kepri agar segera diterbitkan surat keputusan (SK)-nya.

“Hasil rapat ini sudah final, sudah ketuk palu,” kata Syahrul, Minggu (11/8/2019).

Dalam pleno tersebut diketahui, PDI Perjuangan mendapatkan kursi terbanyak di DPRD Kota Batam periode 2019-2024, yakni sebanyak 8 kursi. Posisi kedua ditempati Golkar dan Nasdem dengan raihan masing-masing 7 kursi. Lalu Gerindra meraih 6 kursi, serta PKS dan PAN yang masing-masing meraih 5 kursi.
Selanjutnya, Partai Hanura meraih 4 kursi, PKB dan Demokrat masing-masing 3 kursi, dan PPP dan PSI masing-masing mendapatkan 1 kursi.

Sementara humas DPRD Batam Taufik mengatakan, pihaknya sudah menjadwalkan rapat paripurna pelantikan anggota legislatif baru pada Jumat, 30 Agustus mendatang.

“Jadwal yang sudah disepakati 30 Agustus 2019, pukul 09.00 pagi,” ungkap Taufik, Minggu (11/8).

Anggota DPRD Batam mengikuti rapat paripurna dengan agenda pemandangan umum fraksi atas Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Batam 2018, Senin (1/7/2019). Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

Taufik mengakui, pihaknya sudah menebarkan undangan rapat paripurna pengucapan sumpah janji anggota dewan baru ke sejum­lah pihak. Mulai dari instansi pemerintah seperti Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ba­tam, Bawaslu, KPU, pimpinan par­tai politik, dan tokoh masyarakat.

“Pengucapan sumpah janji nanti akan dipandu oleh Ketua Pengadilan Negeri Batam,” tambah Taufik.

Untuk pakaian anggota dewan baru juga sudah disiapkan. Adapun pakaian yang dipakai adalah Pakaian Sipil Lengkap (PSL).

Selain itu, setiap anggota dewan juga akan mendapatkan pin sebagai tanda keanggotaan DPRD.

“Sambil menunggu SK resmi dari gubernur, kami sudah siapkan pakaian yang akan dipakai pada saat paripurna,” katanya.

Sementara KKU Provinsi Kepri juga telah menggelar pleno penetapan 45 anggota DPRD Kepri terpilih pada Sabtu (10/8) lalu. Pleno digelar menyusul rampungnya sidang gugatan sengketa pileg di Mahkamah Konstitusi (MK).

Komisioner KPU Kepri Arison mengatakan, 45 anggota baru DPRD Kepri tersebut akan dilantik pada 9 September mendatang. Pelantikan ini dilakukan menyusul berakhirnya masa jabatan anggota DPRD Kepri periode sebelumnya.

“Dari rapat yang sudah kami lakukan, rencana pelantikan akan dilakukan seiring dengan berakhirnya jabatan DPRD Kepri periode 2014-2019,” kata Arison, Minggu (11/8).

Arison mengatakan, terdapat 10 partai politik (parpol) yang berhasil meloloskan perwakilannya di DPRD Kepri periode lima tahun. Yakni Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Golkar dan PDI Perjuangan sama-sama meraih delapan kursi. Namun PDI Perjuangan menjadi partai pemenang Pileg 2019, karena suara partai PDI Perjuangan merupakan yang terbanyak.
Disinggung soal keterwakilan anggota DPRD perempuan, Arison mengakui jumlahnya masih minim. Dari 45 caleg terpilih, hanya ada lima caleg perempuan.

“Artinya, 89 persen masih didominasi legislator laki-laki,” kata Arison.

Lima caleg perempuan yang terpilih tersebut antara lain Debby Mardiaty dari Demokrat dan Dewi Kumalasari dari Golkar.

Keduanya merupakan caleg terpilih dari Dapil Kepri II yang meliputi Bintan dan Lingga. Lalu ada Eis Aswati dari Demokrat, Suryani dari PKS, dan Ririn Warsiti dari Gerindra.

Awalnya, ada enam caleg perempuan yang dinyatakan terpilih. Satu lainnya adalah Asnah, dari Gerindra. Namun Asnah digugat rekan separtainya, Nyanyang Haris Pratamura, di Mahkamah Konstitusi (MK). Pekan lalu, MK memutuskan Nyanyang yang lebih berhak duduk di kursi DPRD Kepri, menggeser posisi Asnah.
Sedangkan di DPRD Batam, dari 50 caleg terpilih hanya ada empat caleg perempuan. Padahal saat pemilu lalu, terdapat 230 caleg perempuan yang ikut mencalonkan diri.

Keempat anggota DPRD Batam terpilih dari kalangan perempuan itu antara lain Rubina Situmorang dari Hanura, Siti Nurlailah dari PKS, Asnawati Atiq dari Nasdem dan Nina Mellanie dari Golkar. (jpg)

Update