Jumat, 29 Maret 2024

Museum Batam Didaftarkan ke Kemendikbud

Berita Terkait

batampos.co.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam sudah mendaftarkan Museum Batam ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Sejumlah benda bersejarah sudah siap dipajang di museum ini, termasuk ratusan keramik yang diperkirakan berasal dari Dinasti Ming yang didapat dari perairan Batam.

Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata, mengatakan, pendaftaran museum ini harus dilakukan untuk mempermudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat guna merevitalisasi museum.

Ardi mengatakan, Kemendikbud memiliki anggaran untuk revitalisasi museum. Namun untuk mendapatkannya, museum sudah harus terdaftar di kementerian terkait.

“Kita berharap setelah didaftarkan ini, anggaran dari kementerian bisa turun untuk revitalisasi,” terangnya, Senin (12/8/2019).

“Nanti langsung kementerian yang melaksanakan karena bukan berbentuk DAK (dana alokasi khusus),” ujarnya lagi.

Ardiwinata (tengah) memeriksa keramik yang ditemukan di Pelabuhan Sembulang yang diperkirakan merupakan peninggalan Dinasti Ming, belum lama ini. Foto: Disbudpar untuk Batam Pos

Pendaftaran itu lanjutnya, dibuktikan dengan pengiriman berkas-berkas kelengkapan, termasuk nama museum, visi misi, lokasi, dan daftar koleksi. Pendaftaran museum dilakukan 2 Agustus 2019 lalu.

Museum Batam berlokasi di gedung Astaka bekas tempat diselenggarakannya MTQ Nasional 2014 lalu yang berlokasi di Alun-alun Engku Putri dekat kantor Wali Kota Batam.

Ia berharap, museum itu kelak akan menjadi pilihan destinasi wisata bagi wisatawan mancanegara (wisman).

Mengingat, letaknya strategis dan berdekatan dengan Pelabuhan Internasional Batam Center.

“Berdasarkan survei Bank Indonesia beberapa waktu lalu, wisman yang datang ke Batam banyak juga yang ingin melihat museum,” jelasnya.

“Karena itulah kita mengejar penyelesaian museum ini,” ujar mantan Kepala Bagian Humas Setdako Batam tersebut.

Ia membeberkan, bahwa di museum ini nantinya akan ditampilkan perjalanan Kota Batam sejak masa Kesultanan Riau Lingga, sampai menjadi kota modern seperti sekarang.

Selain itu juga akan dipamerkan produk kebudayaan masyarakat melayu setempat.

”Jadi masyarakat akan tahu mengenai sejarah Batam dengan berkunjung ke sana. Ini akan menarik,” katanya.(ian)

Update