batampos.co.id – Distribusi air bersih oleh PDAM Natuna kembali mengalir normal, setelah wilayah Ranai diguyur hujan, sejak Rabu (14/8). PDAM tidak lagi memberlakukan pendistribusian air secara bergilir.
Meski air sudah normal, namun persoalan air di Natuna belum selesai. Pasalnya, tanpa cada-ngan air baku yang cukup, maka kelangkaan air akan terus terjadi disaat curah hujan berkurang.
Seperti yang terjadi sebelumnya, diperkirakan tidak terdapat curah hujan selama satu bulan, maka debit air PDAM mengalami penyusutan yang signifikan.
“Air bersih PDAM masih bergantung pada kondisi curah hujan, karena belum memiliki cadangan air baku,” kata Hendro, Direktur PDAM Tirtanusa Natuna, Kamis (15/8).
Menurut Hendro, sebenarnya PDAM sudah lama mengusulkan dibangunnya bendungan untuk cadangan air baku di Sebayar, namun hingga saat ini belum direalisasikan. Pemerin-tah pusat sudah menyetujui anggaran pembangunan tersebut sejak tahun 2015 lalu.
Namun kendalanya sambung Hendro, adalah lahan. Pemerintah daerah belum membebaskan lahan, menyebabkan anggaran pembangunan bendu-ngan di Sebayar dialihkan ke daerah lain.
“Baru tahun ini, pemerintah mendapat hibah lahan dari warga. Tapi luasnya masih kurang. Pemerintah daerah tetap harus bebaskan lahan untuk pembangunan,” ujarnya. (arn)