Kamis, 25 April 2024

Memperluas Pemanfaatan Gas Bumi, Memeratakan Keadilan Energi

Berita Terkait

Upaya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membagikan konverter kit atau alat untuk mengubah pemakaian bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) pada suatu kendaraan di Kota Batam, membuahkan hasil positif. Kini, gas bumi yang dikenal ramah lingkungan dan juga hemat dalam pemakaian tersebut, telah dirasakan manfaatnya secara luas oleh masyarakat Batam yang tinggal di batas negeri.

RATNA IRTATIK, Batam

Masih lekat dalam benak Agus, 46, salah seorang sopir taksi Blue Bird di Kota Batam saat ia membawa pulang uang dalam jumlah yang cukup banyak dari penghasilan mengemudikan taksi. Hari itu, ia bisa memperoleh hampir Rp 500 ribu untuk diserahkan pada istrinya.

Memang, kala itu, ia seharian bolak-balik mengantar tamu ke bandara dan balik lagi ke pusat kota, Nagoya dan Batam Centre. Jarak bandara ke dua kawasan itu memang lumayan jauh.

“Tapi sebenarnya yang bikin kami dapat penghasilan banyak itu karena bahan bakar mobil yang hemat, jadi enggak habis hanya untuk beli bahan bakar,” kata Agus, di sela waktu senggangnya menunggu penumpang di kawasan Batam Centre, Jumat (16/8) lalu.

Di mobil taksi yang dikendarai Agus, memang sudah menggunakan konverter kit. Adapun, konverter kit adalah rangkaian komponen khusus untuk mengonversi atau mengubah pemakaian bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) yang dimasukkan atau diinjeksikan ke dalam ruang bahan bakar pada silinder mesin kendaraan bermotor.

Agus bertutur, sejak menggunakan gas bumi untuk bahan bakar mobil taksinya, ia memang bisa menghemat sekitar 40 persen ketimbang saat menggunakan BBM.

“Misalnya saya pergi dari Nagoya ke Jembatan Barelang itu kalau dulu pakai BBM, bisa habis sampai Rp 100 ribu, tapi kalau pakai gas cuma Rp 60 ribu,” paparnya.

Dengan begitu, Agus mengaku bisa menyisihkan lebih banyak pendapatan untuk diberikan pada keluarganya. “Kita bersyukur karena pemerintah membuka opsi bahan bakar gas ini, jadi secara tidak langsung sangat membantu masyarakat,” tuturnya.

SPBG di Kota Batam
foto: batampos.co.id / cecep mulyana

Sejak 2017 lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan menggandeng PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memang mulai menggalakkan penggunaan gas bumi sebagai alternatif BBM dengan membagikan 300 unit konverter kit gratis. Adapun, yang mendapatkan konverter kit tersebut antara lain kendaraan umum seperti mobil taksi dan mobil dinas Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

Tercatat, sebanyak 18 unit mobil dinas Pemko Batam mulai menggunakan gas bumi sebagai bahan bakarnya terhitung mulai Rabu (6/9/2017) lalu.

Kepala Bagian Humas Sekretaris Daerah Kota Batam Efrius mengatakan, pihaknya mengapresiasi pembagian konverter kit gratis untuk mobil dinas Pemko Batam. Pasalnya, penggunaan bahan bakar gas bumi dinilai lebih hemat ketimbang menggunakan BBM.

“Secara umum, yang pakai mobil (dinas) menyebut memang lebih hemat,” ujar Efrius, Sabtu (17/8) lalu.

Penghematan tersebut, sambung Efrius, sesuai dengan arahan Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang meminta semua instansi di lingkungan Pemko Batam untuk berhemat dan menekan semua biaya operasional. Termasuk, operasional kendaraan dinas. “Karena kalau biaya operasional bisa lebih murah, tentu imbasnya pada penghematan di APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Batam,” katanya.

Jika pos pengeluaran di APBD Kota Batam bisa dihemat, ia mengatakan, anggaran tersebut juga bisa dialihkan untuk hal lain yang dinilai lebih penting dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Misalnya, untuk pembangunan berbagai proyek infrastruktur yang memang tengah digalakkan di kota yang berbatasan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia ini.

“Misalnya buat bangun jalan, sehingga manfaatnya yang merasakan masyarakat. Jadi hanya dengan beralih ke (bahan bakar gas) gas, kita bisa ikut membangun daerah kita,” jelas pria yang akrab disapa Feri tersebut.

Lebih lanjut, Feri juga mengatakan, penggunaan bahan bakar gas bumi dinilai tepat untuk menyukseskan upaya Pemko Batam untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor. Mengingat, emisi kendaraan yang menggunakan gas bumi lebih ramah lingkungan ketimbang BBM. “Kalau sudah ramah lingkungan, kita berharap bisa mendukung penilaian minimnya pencemaran udara di Kota Batam untuk mendapatkan Adipura,” harapnya.

Beberapa waktu lalu, Division Head Corporate Communication PT Perusahaan Gas Negara, Desy Anggia menyebut 300 konverter kit tersebut dipasang untuk kendaraan dinas sebanyak 106 unit kendaraan, serta taksi 194 unit kendaraan.

Menurutnya, beberapa kendaraan yang telah dipasang konverter kit, termasuk kendaraan dinas diklaim sudah banyak yang mendatangi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang terletak di Kampung Belian, Batam Center. “Sejak dipasang tanggal 6 September itu, SPBG sudah aktif digunakan,” tutur Desy.

Desy mengatakan, sosialisasi pembagian dan pemasangan konverter kit di Batam adalah bagian dari peran aktif pemerintah untuk mendukung program pemerintah dalam konversi bahan bakar minyak ke gas bumi di berbagai sektor perekonomian.

“PGN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gas Bumi terus berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara nasional, termasuk salah satunya di wilayah operasional PGN di Batam,” paparnya.

Pihaknya kini mendorong pemerintah daerah (Pemda), baik itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau maupun Pemko Batam untuk memperbanyak kendaraan dinas yang menggunakan BBG. Namun, lantaran mahalnya harga konverter kit yang satu unitnya bisa mencapai sekitar Rp 15 juta, maka pihaknya mengusulkan agar pemda untuk meminta tambahan ke Kementerian ESDM. “Apalagi kalau mau menyukseskan Batam sebagai kota gas, maka peralihan ke gas ini harus diperbanyak,” ujarnya.

Jika nantinya terjadi peningkatan permintaan gas bumi seiring bertambahnya pengguna BBG, baik untuk trasnportasi, rumah tangga, industri maupun komersial lainnya, pihaknya menyatakan siap membangun SPBG baru lagi. “Rencana ada penambahan dua unit lagi,” sebutnya.

Desy menyatakan, pembagian konverter kit oleh PGN sudah sesuai dengan sejumlah aturan pemerintah. Antara lain, Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 8103.K/12MEM/2016 tanggal 30 Desember 2016 tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dalam Penyediaan, Pendistribusian, dan Pemasangan Paket Konverter Kit untuk Kendaraan Dinas dan Kendaraan Bermotor Angkutan Penumpang Umum Tahun 2017.

“Dengan pemakaian gas bumi, masyarakat telah berperan serta dalam menggunakan energi baik yang lebih ramah lingkungan, aman, dan efisien. Apalagi penggunaan BBG dapat menghemat pengeluaran bahan bakar sebesar 20-40 persen,” jelasnya. (*)

Update