Jumat, 19 April 2024

Nas Daily Diprotes Pemerintahan Singapura

Berita Terkait

VIDEO Blogger asal Arab, Nusseir Yassin yang terkenal dengan nama Nas Daily mendapat protes dari Singapura. Pria yang mendapatkan ketenaran setelah mendokumentasikan perjalanannya dalam video satu menit di Facebook setiap hari, sedang membuka lowongan kerja terbuka. Mencari warga Vietnam untuk dipekerjakan di Singapura. Ini bertentangan dengan peraturan ketenaga-kerjaan Singapura.

”Saya mencari pembuat video terbaik di Vietnam untuk bergabung dengan saya dalam posisi penuh waktu. Anda harus tahu cara membuat video, terbaik dalam pemotretan atau pengeditan, ”tulis Nas dalam lowongan terbuka itu.

Selain memberikan alamat email, posting-an Nas tersebut juga turut menginformasikan akan memberikan hadiah senilai 500 dolas AS terhadap pengikutnya yang membagikan posting-an tersebut.

Sampai berita ini diturunkan, unggahan tersebut, telah disukai lebih dari 6.100 dan dibagikan lebih dari 600 kali.

Aliansi Tripartit Ketenaga-kerjaan Singapura (TAFEP) pun menindaklanjuti keluhan ini.

”Ini diskriminasi terhadap pekerja. Terlepas dari media dimana iklan pekerjaan di-posting, TAFEP mengharapkan semua pengusaha untuk mematuhi Pedoman Tripartit tentang Praktik Ketenagakerjaan yang Adil (TGFEP), yang berlaku untuk semua pekerjaan di Singapura,” ujar juru bicara TAFEP melalui email seperti dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (17/8).

TAFEP menegaskan, perkataan yang yang mengecualikan orang Singapura atau menunjukkan preferensi untuk orang non-Singapura dengan basis kerja di Singapura tidak diperbolehkan.

”Dan sebagai bagian dari Fair Consideration Framework (FCF), pengusaha tidak dapat mengajukan lowongan tanpa mengiklankan di Pusat Tenaga Kerja Singapura selama 14 hari kalender dan memberikan pertimbangan yang adil kepada pelamar pekerja lokal,” ujar sang jubir.

FCF merinci persyaratan perekrutan, hanya pekerjaan tertentu, seperti yang ada di perusahaan dengan kurang dari 10 karyawan atau membayar gaji tetap sebesar SGD 15.000 ke atas, yang dikecualikan dari persyaratan periklanan Jobs Bank.

TAFEP me-ngungkapkan, Nas Daily dianggap tak sesuai de-ngan perundang-unda-ngan ketenagakerjaan Singapura.

”Perlu tindakan yang tepat terhadap mereka yang melanggar persyaratan TGFEP dan FCF,” ungkapnya.

”Kami sangat mendorong pengusaha untuk merujuk ke situs web TAFEP untuk daftar kata dan frasa yang harus dihindari dalam iklan pekerjaan,” kata juru bicara itu.

Menanggapinya, Yassin me-ngungkapkan, membuka lowongan karena vlognya, Nas Daily, berkembangan sangat cepat, khususnya untuk kalangan pengikutnya di Vietnam.

”Itulah sebabnya saya ingin pembuat video terbaik untuk video tentang Vietnam, karena mereka memahami budaya,” katanya.

”Saya ingin melatih mereka di Singapura selama beberapa bulan kemudian mempekerjakannya di Vietnam,” ungkapnya.

Terkait viralnya protes terkait lowongan pekerjaan yang disebut tak memenuhi persyaratan ketenagakerjaan di Singapura, pria keturunan Israel-Palestina ini pun me-ngungkapkan bahwa media terlalu membesar-besarkan.

”Media Singapura menulis ini itu, seolah itu masalah besar. Padahal, kenyataannya tidak. Saya mengakui telah mengecewakan sekelompok kecil warga Singapura,” ungkap Nas yang kini masih berada di Islandia.

Yassin sendiri pindah ke Singapura pada April lalu. Di sana, ia mendirikan perusahaan miliknya, Nas Daily Company. Ia telah mempekerjakan lima warga Singapura.

”Saya selalu mempekerjakan penduduk setempat, para videografer hebat. Cuma statusnya hanya sebagai part-time,” ujarnya. (*)

Update