Jumat, 29 Maret 2024

Kontraproduktif Pengelolaan Kawasan Dendang Melayu Jembatan 1 Barelang

Berita Terkait

batampos.co.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam telah turun menginvestigasi langsung perihal pungutan liar (pungli) di kawasan Dendang Melayu.
Salah satu fasilitas yang dipungut bayaran, padahal mestinya gratis karena disiapkan sebagai fasilitas, adalah saung yang menghadap ke arah Jembatan 1 Barelang.

”Alasan mereka sewa tikar. Ini aktivitas yang tidak bisa dibenarkan,” kata Kepala Disbudpar Batam Ardiwinata, Kamis (22/8/2019).

Sayangnya, sewa tikar itu juga tak murah. Bagi pengunjung yang ingin memakai saung tersebut, diminta Rp 25 ribu.

Ia menegaskan, ke depan tidak ada lagi kejadian serupa dengan menawarkan jasa atas fasilitas yang disiapkan peme-rintah. Ardiwinata meminta penegasan dari Disbudpar ini dapat dilaksanakan. ”Jika tidak diindahkan, kami akan tindak sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Ia mengaku, di lokasi tersebut ada empat petugas Disbudpar yang bertugas. Dalam praktiknya, petugas menjaga kebersihan, menjaga aset dan mengawasi kegiatan di lokasi. Berangkat dari kejadian maraknya pungutan di lokasi tersebut, petugas seolah tidak mampu menangani permasalahan di salah satu destinasi wisata favorit di Batam ini.

”Ini soal oknum,” ucap mantan Kabag Humas Pemko Batam ini.

Sebelumnya diberitakan, di kawasan wisata Dendang Melayu sebelum Jembatan Satu Barelang masih dijumpai pu-ngutan liar. Mulai dari parkir yakni meminta pengunjung membayar tarif Rp 5 ribu sekali parkir untuk kendaraan roda dua. Jumlah ini melebihi tarif yang berlaku yakni Rp 1.000 untuk retribusi parkir.

Tidak hanya itu, di bawah jembatan yang terdapat dua saung yang menghadap ke jembatan dan dibangun oleh pemerintah, turut dipungut bayaran sebesar Rp 25 ribu bagi yang ingin duduk di dalamnya.

Belakangan diketahui, ada enam unit saung yang juga dibangun bukan oleh peme-rintah. Empat di pojok kiri Dendang Melayu dan dua lainnya di dekat Tanjung Penarik.

Fasilitas lain yang tak lepas dari pungutan adalah toilet. Sekali menggunakan toilet, dikenakan bayaran Rp 2 ribu.

Pembangunan kawasan Jembatan 1 Barelang memang membuat lokasi tersebut menjadi ramai.

Pengunjung berteduh di salah satu saung yang berada di bagian bawah Dendang Melayu. Fasilitas bagi pengunjung kawasan Dendang Melayu, Jembatan I Barelang itu dipungut biaya Rp 25 ribu. Foto: Adiansyah/batampos.co.id

Selain itu, banyak bermunculan pedagang kecil baik minuman maupun makanan. Hanya saja, yang dijual cukup mahal. Pedagang berdalih, makanan mahal karena untuk masuk dan berjualan di kawasan tersebut juga tidak gratis. Namun, hal ini dibantah Ardiwinata.

“Kita belum menyewakan area itu untuk para pedagang,” katanya.

Tim Saber Pungli Akan Turun Menindak

Ketua Sapu Bersih (Saber) Pungli Kota Batam AKBP Mudji meminta masyarakat untuk berperan aktif melaporkan pungli. Sebab, peran aktif masyarakat ikut menyukseskan kerja Tim Saber Pungli Kota Batam ke depannya.

”Tim Saber Pungli ini terdiri dari beberapa instansi. Mulai dari kepolisian, kejaksaan, TNI, dan beberapa instansi lainnya,” ujar Mudji.

Menurut Mudji, masyarakat dapat melaporkan dugaan yang ditemukan ke beberapa wadah, seperti situs internet, telepon, dan pesan singkat. Kepada masyarakat yang me-lapor, tentunya Tim Saber Pungli akan merahasiakan identitasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakapolresta Barelang ini mengatakan, hotline pela-yanan pengaduan adanya dugaan penyelewengan dapat menghubungi 08128412610 atau 081275692001, yang berkedudukan di Satreskrim Polresta Barelang dan diope-rasikan oleh anggota Cyber Pungli Kota Batam.

”Kalau ada masyarakat yang menjadi korban pungli atau mengetahui adanya praktik pungli, silahkan menghubu-ngi nomor ponsel saya atau nomor anggota tim saber pungli, kita akan langsung menyelidiki,” katanya.

Mudji menambahkan, selama ini Tim Saber Pungli melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap beberapa oknum Pegawai Nege-ri Sipil (PNS), juru parkir yang ada di Kota Batam dan lainnya. Untuk juru parkir ilegal itu ditangkap karena mengutip sejumlah uang lebih dari yang ditentukan. ”Dengan pengungkapan ini, kita harapkan masyarakat tahu jika Kota Batam mempunyai Tim Saber Pungli,” imbuhnya. (iza/gie)

Update