Rabu, 24 April 2024

Sistem Zonasi Haji Dipertahankan Hingga 2020

Berita Terkait

batampos.co.id – Sistem penempatan jemaah haji di Makkah berbasis zonasi akan dipertahankan dalam haji 2020.

Kementerian Agama (Kemenag) menilai program ini berjalan dengan baik. Meskipun begitu ada sejumlah aspek penerapan zonasi yang perlu diperkuat.

Kepastian sistem zonasi bakal dilanjutkan itu disampaikan Sekjen Kemenag M. Nur Kholis, Mingu (25/8) saat mengunjungi sejumlah sektor pemondokan jemaah haji Indonesia di Makkah.

“Jemaah menjadi jauh lebih nyaman, karena digabungkan dengan jemaah lain dari daerah asal,” katanya.

Di antaranya adalah wilayah Mahbasjin, Makkah dihuni oleh jemaah dari Embarkasi Surabaya (SUB).

Menurut Kholis, sistem zonasi ini juga bisa mempermudah petugas haji menangani jemaah yang tersasar atau terpisah dari rombongannya.

Para jemaah calon haji (JCH) asal Riau saat akan naik pesawat Saudi Arabian Airlines di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Selasa (9/7/2019) lalu. Kementerian Agama akan mempertahankan sistem zonasi haji hingga 2020 mendatang. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

Petugas lebih mudah mendeteksi lokasi hotel berdasarkan daerah asal jemaah haji. Selain itu sistem zonasi ini mempermudah penerapan katering dengan cita rasa daerah setempat.

Jemaah dari Embarkasi Surabaya, contohnya, mendapatkan menu katering rawon dan ayam geprek pada hari-hari tertentu.

Kemudian jemaah dari Sulawesi mendapatkan olahan ayam goreng bumbu rica-rica. Sementara jemaah dari Embarkasi Solo (SOC) mendapatkan menu olahan tempe bacem.

Kholis menuturkan karena masih tahun pertama, tentu implementasi zonasi belum sempurna.

Apalagi penempatan jemaah dan kapasitas hotel masih berbasis sektor. Dalam satu sektor ada sejumlah hotel.

Dia berharap tahun depan implementasi zonasi sudah berbasis data kapasitas di setiap hotel.

Dengan data berbasis kapasitas setiap hotel, bisa mencegah ada rombongan yang terpisah.

“(Satu rombongan, red) ada yang lantai satu dan ada yang lantai sepuluh,” katanya. Kejadian seperti ini bisa merepotkan petugas.

Misalnya saat mengantar katering. Petugas harus ke lantai satu dan sepuluh untuk mengantar katering. Belum lagi jika saat bersamaan lift sedang dipadati jemaah.(jpg)

Update