Kamis, 25 April 2024

Komisi VI DPR RI Datang, Ini yang Disampaikan BP Batam

Berita Terkait

Gelar Apel Antisipasi Kejadian Bencana

Ganjar Tegaskan Akan jadi Oposisi

batampos.co.idBadan Pengusahaan (BP) Batam sudah menjabarkan berbagai rencana investasi yang sudah terealisasi dan juga realisasi anggaran 2019 kepada mitra kerjanya, Komisi VI DPR RI, beberapa waktu lalu.

”BP Batam sudah menyampaikan penjelasan mengenai berbagai perkembangan dan juga permasalahan yang mencakup realisasi anggaran 2019,” kata Deputi I BP Batam Purwiyanto, Senin (26/8/2019).

Selain mengenai realisasi anggaran, BP juga menyampaikan rencana kerja sama dengan Garuda Indonesia dan Lion Air.

Kemudian strategi BP Batam ke depan serta rencana pengembangan Pelabuhan Batuampar.

”Dan juga beberapa hal yang dihadapi oleh BP Batam dalam upaya peningkatan pelayanan kemudahan berinvestasi,” ucapnya.

Baca Juga: BP Batam Turunkan Status Sertifikat Hak Milik Menjadi SHGB

Adapun nilai investasi Lion senilai USD 466 juta atau setara Rp 6,3 triliun yang masuk Batam.

Batam Aero Technic (BAT) Lion Air Group dan Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia dari Garuda Indonesia Group-lah yang menanamkan modal sebesar itu untuk membangun fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) atau bengkel pesawat di area Bandara Hang Nadim Batam.

Komisi VI DPR RI saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke BP Batam. BP Batam menyampaikan beberapa perkembangan dan investasi yang masuk ke Kota Batam. Foto: Humas BP Batam untuk batampos.co.id

Untuk pengembangan Pelabuhan Batuampar, BP Batam memerlukan biaya Rp 1,7 triliun. Namun, dari jumlah tersebut BP Batam saat ini baru mengantongi Rp 350 miliar dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Sisa anggaran tersebut diupayakan dari dana pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dan investor yang tertarik me­ngembangkan Pelabuhan Batuampar.

Anggota Komisi VI DPR RI, Adang Daradjatun, mengatakan, BP Batam merupakan mitra kerja komisi.

Baca Juga: Komisi VI DPR RI Lakukan Kunjungan Kerja ke BP Batam

”Kami mengetahui banyaknya kendala yang dihadapi BP Batam,” jelasnya.

“Oleh karena itu, dalam pertemuan ini kami berharap mendapatkan informasi yang akurat, dan apa saja yang harus dilakukan dalam mempermudah kinerja BP dalam mengembangkan Batam,” ungkapnya.

Adang mengungkapkan harapannya agar ke depan berbagai kendala yang dihadapi Batam dapat teratasi.

”Sebagai mitra kerja kami berharap BP Batam dapat menjalankan tupoksinya mengelola kawasan FTZ Batam dengan lebih baik,” kata Adang.(leo)

Update