Kamis, 28 Maret 2024

Batam Butuh 800 Tenaga Medis, tapi ….

Berita Terkait

batampos.co.id – Jumlah tenaga medis di seluruh Pus-kesmas di Batam sangat mi-nim. Hanya sekitar 10 tenaga medis di setiap puskesmas, padahal idealnya sekitar 50 orang. Saat ini, ada 20 Puskesmas di Batam, artinya masih kekurangan sekitar 800 orang tenaga medis.

”Kalau sekarang ini memang sangat banyak kekurangan. Kalau idealnya untuk satu puskesmas sekitar 50 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam Didi Kusmarjadi, Rabu (28/8/2019).

Untuk mengatasinya, Pemko tidak bisa berbuat banyak. Tetapi tahun ini, akan dilakukan perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tenaga kesehatan. Dimana, ada sekitar 200 formasi yang ditawarkan untuk perawat dan tenaga lain.

”Tahapannya sudah berlangsung sekarang. Sudah tahapan register. Mudah-mudahan tenaga kesehatan ini banyak yang melamar,” harapnya.

Menurut dia, yang paling dibutuhkan adalah tenaga dokter dan tenaga penunjang seperti asisten apoteker, analis, rekam medis, dan ahli gizi.

”Kalau lulusan ini memang masih sedikit. Tetapi tidak tahu di tahun ini apakah ba-nyak yang sudah lulus. Harapan kita ini semua bisa mencukupi di puskesmas yang ada,” katanya.

Menurut Didi, yang paling banyak kekurangan adalah puskesmas di hinterland. Salah satu alasannya adalah gaji yang tidak sesuai.

ilustrasi

”Pak Wali Kota sudah berupaya dan memerintahkan menaikkan gaji. Tetapi memang kami terbentur di aturan,” katanya.

Meski demikian, dengan tenaga yang terbatas, pelaya-nan di semua puskesmas di Batam diupayakan maksimal. Demikian halnya dengan persediaan obat yang saat ini masih aman.

”Kalau ada tenaga medis yang main-main memang akan ditindak. Kita berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pela-yanan terbaik kepada semua masyarakat,” katanya.

Anggota Komisi IV Safari Ramadan mengatakan, untuk menambah tenaga medis di puskesmas maka harus dilakukan pemerataan pegawai.

”Harus ada pemerataan pegawai baik yang ada di dinas atau pun di puskesmas biar pelayanan lebih maksimal,” katanya.

Menurut Ramadan, untuk perekrutan, bisa dilakukan tetapi akan memakan waktu yang lama. Paling cepat di 2020.

”Tapi kalau memang perekrutan juga membutuhkan biaya besar juga. Tetapi kita yakin dengan keterbatasan yang ada, pelayanan tetap maksimal di semua puskesmas yang ada,” katanya. (ian)

Update