Kamis, 25 April 2024

Retribusi Damkar Baru 50 Persen

Berita Terkait

batampos.co.id – Hingga Agustus 2019, realisasi retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran (damkar) melalui Dinas Pemadam Kebakaran baru tercapai 50 persen atau Rp 300 juta dari target Rp 600 juta.

Kepala Dinas Damkar Kota Batam, Azman, mengatakan, pendapatan tersebut masih akan bertambah signifikan di akhir tahun. Kata dia, hal itu sama dengan periode di tahun-tahun sebelumnya.

”Biasanya di akhir tahun banyak yang masuk. Mudah-mudahan bisa tercapai. Kita bekerja maksimal terus kok,” katanya, Senin (9/9/2019).

Azman menjelaskan, saat ini hanya ada ratusan bangunan yang dijadikan objek retribusi pemadam kebakaran. Bangunan tersebut dipastikan memilik alat pemadam kebakaran di dalam gedung.

”Kita periksa dulu, artinya kita melayani masyarakat dulu. Kita tanya dulu apakah ada alat di dalam gedung,” jelasnya.

“Kalau tidak ada maka kita minta untuk dipasang. Dan setelah itu baru masuk dalam objek retribusi,” katanya lagi.

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemko Batam melakukan latihan penanggulangan kebakaran di Dataran Engku Putri, Batam Center, Minggu (11/2) lalu. Hingga Agustus, realisasi retribusi pemeriksaan alat Damkar baru tercapai 50 persen atau Rp 300 juta dari target Rp 600 juta di 2019 ini. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

Menurut Azman, saat ini belum semua bangunan di Kota Batam menjadi objek retribusi pemeriksaan alat Damkar.

Karena lanjutnya, masih ada yang terkendala izin bangunan dan teknis lainnya.

”Kalau sekarang secara keseluruhan ada ratusan objek retribusi, kita terus melakukan pembaruan,” paparnya.

“Kita bekerja sama dengan dinas lain terkait perizinan dan sebagainya,” jelasnya lagi.

Anggota DPRD Kota Batam, Edward Brando, mengatakan, retribusi pemeriksaan alat Damkar ini sangat membantu PAD Kota Batam.

Ia meminta agar Dinas Damkar lebih giat melakukan pendataan dan pemeriksaan gedung yang ada di Batam.

”Kita minta agar di akhir tahun ada lonjakan realisasi yang signifikan. Diharapkan target ini bisa tercapai,” katanya.

Menurut Edward, pertumbuhan bangunan yang pesat di Batam harus sejalan dengan kenaikan objek retribusi.

Pemeriksaan alat pemadam kebakaran ini bukan hanya sekadar masalah uang yang dibayarkan, tetapi lebih ke keselamatan setiap orang yang ada di dalam gedung.

”Jadi, ini lebih ke keselamatan orang yang ada di dalam gedung. Kita minta juga kepada masyarakat dan pemilik gedung di Batam untuk perdu-li dengan hal ini,” imbuhnya.(*)

Update