Pemerintah saat ini terus mengejot pariwisata sebagai sektor ekonomi nasional. Selama ini masyarakat Indonesia bahkan dunia mengenal Bali sebagai destinasi wisata unggulan di negeri ini.
Padahal banyak daerah lainnya yang memiliki potensi wisata yang dapat menarik minat wisatawan mancanegara (Wisman) bertandang ke Indonesia.
Karena itu pula pemerintah merancang lima Bali Baru untuk mendongrak kunjungan Wisman.
Bahkan anggaran yang digelontorkan untuk lima Bali Baru tersebut sangat fantastis mencapai Rp 9,3 triliun.
Kelimanya ialah Danau Toba; Sumatera Utara, Mandalika; Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo; Nusa Tengga Timur, Borobudur; Jawa Tengah dan Likupang; Sulawesi Utara.
Sayangnya Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terlupakan. Padahal Provinsi Kepri memiliki letak yang sangat strategis untuk menarik wisman ke Indonesia.
Provinsi Kepri yang 98 persennya ialah lautan, berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga. Paling dekat ialah Singapura dan Malaysia.
Dua negara tersebut bisa disambangi dari Provinsi Kepri khususnya melalui Kota Batam hanya dengan waktu paling lama 1 jam untuk ke Singapura dan 2,5 jam ke Malaysia dengan menggunakan transportasi laut.
Sangat dekat bukan. Tidak hanya itu, biaya yang dikeluarkan juga tidak besar, kisarannya sekitar Rp 350 ribuan atau sekitar SDG 34 jika diubah dalam mata uang dolar singapura dan 90 RM (Ringgit Malaysia) jika diubah dalam mata uang Malaysia.
Dari beberapa website angen kapal ferry, harga tersebut bukan untuk sekali perjalan tapi two way alias pulang pergi melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre.
Sangat murah bukan. Maka tidak heran jika pada peak season dan hari libur ke negaraan, ribuan warga Malaysia dan Singapura, bertandang ke Kota Batam.
Tidak hanya itu, Provinsi Kepri, memiliki banyak destinasi unggulan.
Khusus di Kota Batam, para wisatawan dipastikan tidak akan melewatkan kesempatan untuk berswafoto dengan latar belakang Welcome To Batam.
Bahkan saat akan masuk ke Pelabuhan Internasional Batam Centre, para penumpang kapal ferry yang melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre dari Malaysia dan Singapura sudah disambut dengan tulisan Welcome To Batam.
Karena apa, karena tulisan Welcome To Batam yang di tempatkan di puncak Bukit Clara dan bisa dilihat dari jarak sekitar dua kilometer.
Para wisatawan lokal dan mancanegara juga tidak akan melewatkan hal yang sama di Jembatann Barelang.
Terutama jembatan Tengku Fisabilillah atau yang biasa disebut warga Kota Batam sebagai jembatan 1.
Ratusan wisatawan bisa mengabadikan momen saat dirinya berada di sekitar jembatan 1. Posisi yang paling tepat untuk mengambil gambar bahkan sudah disediakan Pemko Batam.
Yaitu di datarang Dendang Melayu. Dari area tersebut akan tampak dengan jelas bangunan jembatan yang dirancang dan bangun oleh Presiden Ketiga Indonesia, BJ Habibie.
Tidak hanya di Kota Batam, kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kepri juga memiliki keindahan alam yang luar biasa. Kabupaten Bintan, salah satunya.
Di sana para wisatawan dapat menikmati indahnya Gurun Pasir Busung. Meski dulunya merupakan lokasi penambangan bauksit, Gurun Pasir Busung itu kini menjadi tempat berswafoto para wisatawan lokal dan mancanegara.
Gurun pasir Busung dapat memanjakan mata para wisatawan, karena tidak kalah indah dengan gurun pasir yang ada di Timur Tengah.
Kementerian Pariwisata bahkan menjadikan Bintan sebagai salah satu tempat untuk ajang pariwisata olahraga yaitu Tour de Bintan.
Setiap tahunnya peserta event ini sangat membludak dan berasal dari berbagai negara di Asia dan beberapa negara Eropa.
Kenapa membludak? Karena rute yang dilintasi para peserta menyajikan pemandangan alam yang sangat indah.
Sehingga peserta yang mengikuti kompetisi tersebut, dapat menghibur diri di sepanjang rute hingga ke garis finish.
Sementara di Kota Tanjungpinang, Ibukota Provinsi Kepri, terdapat Vihara Ksitigarbha Bodhisttva. Vihara ini lebih dikenal dengan sebutan vihara patung 1.000 wajah.
Kenapa disebut patung 1.000 wajah, karena di tempat itu terdapat patung-patung yang memiliki berbagai ekspresi. Di Tanjungpinang juga terdapat destinasi wisata religi yang berada di Pulau Penyengat.
Namanya ialah Masjid Raya Sultan Riau. Masjid ini sangat unik. Karena salah satu bahan bangunannya adalah putih telur.
Bahkan masjid yang didominasi warna kuning itu sudah masuk dalam daftar cagar budaya oleh pemerintah Republik Indonesia.
Beranjak ke Kabupaten Lingga. Di sana para wisatawan dapat menikmati beragam objek wisata bahari serta budaya.
Bagi yang suka panjat gunug, Gunung Daik pasti akan menjadi daya tarik tersendiri.
Kabupaten Karimun. Hampir sama dengan Kabupaten Lingga, Kabupaten Karimun juga memiliki keindahan pantai dan memiliki gunung yang diberinama Gunung Jantan.
Kabupaten Anambas. Di sini para wisatawan juga akan dimanjakan dengan kekayaan alam bahari dari Provinsi Kepri. Bahkan salah satu pulaunya yang diberinama Pulau Bawah, menjadi objek wisata unggulan dan sudah banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.
Transportasi yang digunakan untuk menuju Pulau Bawah biasanya dilakukan dengan menggunakan pesawat amphibi. Yaitu pesawat yang bias mendarat di air.
Sementara di Kabupaten Natuna juga memiliki segudang keindahan alam dan yang paling popular adalah Batu Alif atau Alif Stone.
Objek wisata ini merupakan taman berbatu yang berada di tepi pantai Desa Sepempeng.
Batu Alif merupakan objek wisata perpaduan antara pasir putih, air laut dan batuan granit.
Nomor Dua Terbanyak Dikunjungi Wisatawan Mancanegara
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri merilis ada 1.137.976 wisman yang berkunjung ke berbagai daerah di Provinsi Kepri sepanjangn Januari-Juni 2019.
Angka itu melebihi jumlah kunjungan wisman ke Ibukota, Jakarta.
Terbaru BPS Provinsi Kepri merilis pada Juli 2019, wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepri mencapai 217.957 kunjungan.
Jumlah itu mengalami penurunan 18,46 persen dibanding jumlah wisman pada bulan sebelumnya, dimana jumlah wisman pada Juni 2019 sebanyak 267.307 kunjungan.
Namun jika dibandingkan dengan Juli 2018, kunjungan wisman Juli 2019 justru mengalami kenaikan, yaitu sebesar 2,08 persen.
Wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepri pada rentang waktu Januari hingga Juli 2019, didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura.
Dengan persentase sebesar 46,35 persen dari total jumlah wisman pada Januari-Juli 2019.
BPS Provinsi Kepri menyebutkan penurunan jumlah kunjungan wisman selama Juli 2019 disebabkan oleh turunnya jumlah kunjungan wisman dari empat pintu masuk utama di Provinsi Kepulauan Riau.
Yaitu Kota Tanjungpinang turun 37 persen, Kabupaten Bintan turun 20,40 persen, Kabupaten Karimun turun 16,72 persen, dan Kota Batam juga turun sebesar 15,88 persen.
Secara kumulatif Januari-Juli 2019, BPS Provinsi Kepri mencatat jumlah kunjungan wisman ke Provinsi Kepri mencapai 1.623.240 kunjungan, atau naik 13,85 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
BPS juga mencatat, jumlah kunjungan wisman terbanyak pada bulan Januari hingga Juli 2019 menurut pintu masuk yang pertama diduduki oleh Kota Batam, sebanyak 1.086.796 kunjungan atau 66,95 persen.
Kemudian diikuti oleh Kabupaten Bintan sebesar 369.610 kunjungan atau 22,77 persen, Kota Tanjungpinang sebesar 100.932 kunjungan atau 6,22 persen, dan Kabupaten Karimun sebanyak 65.902 kunjungan atau 4,06 persen.
Didominasi Wisman Asal Singapura
Selama Januari hingga Juli 2019, wisman asal Singapura masih mendominasi tingkat kunjungan ke Provinsi Kepri. Wisman berkebangsaan Singapura tercatat sebanyak 752.383 kunjungan.
Jumlah kunjungan terbanyak kedua adalah wisman berkebangsaan Tiongkok sebesar 169.862 kunjungan.
Jumlah kunjungan terbanyak setelah wisman berkebangsaan Singapura dan Tiongkok pada Januari hingga Juli 2019 adalah wisman berkebangsaan Malaysia, India, Philipina, Korea Selatan, Jepang, Inggris, Australia dan Amerika.
Kontribusi dari wisman 10 negara tersebut yaitu 81,57 persen dari total seluruh kunjungan wisman selama bulan Januari- Juli 2019.
Dari pendataan yang dilakukan BPS Provinsi Kepri, jelas tercatat jika wisman asal Singapura sangat mendominasi kunjungan ke Provinsi Kepri.
Hal ini seharusnya dapat menjadi perhatian khusus oleh pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pariwisata.
Salah satunya dengan membenahi pelabuhan-pelabuhan internasional yang ada di Kota Batam.
Karena Kota Batam menjadi daerah yang paling banyak didatangi wisman asal Singapura dengan menggunakan transportasi laut.
Tidak hanya di Kota Batam, pemerintah juga harus membenahi infrastruktur di kabupaten/kota di Provinsi Kepri lainnya yang menjadi destinasi wisata unggulan. Seperti Bintan, Natuna dan Anambas.
Dengan begitu dapat dipastikan Provinsi Kepri akan semakin berkembang dari sektor pariwisata.
Ke depan Provinsi Kepri tidak hanya dapat mengenjot ekonomi di daerah saja. Dengan banyaknya daya tarik wisata tersebut Provinsi Kepri dipastikan dapat mengenjot ekonomi nasional.(*)
Oleh: Messa Haris