Jumat, 26 April 2024

Ibu Hamil dan Anak-anak Diminta Untuk Tidak Keluar Rumah

Berita Terkait

batampos.co.id – Asap kiriman dari wilayah Kepri dan Sumatera membuat udara Batam semakin tidak sehat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengungkapkan hasil pantauan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) pada Rabu (18/9), angkanya sudah mencapai 170 atau mendekati sangat tidak sehat.

Ia bersama jajaran dari puskesmas langsung membagikan masker kepada pengendara di beberapa titik.

”Sampai saat ini sudah ada 21 ribu masker yang sudah kami bagikan,” sebutnya.

Melihat kualitas udara yang semakin menurun ini, Didi khawatir jumlah penderita gangguan saluran pernapasan di Batam makin meningkat.

Didi menambahkan, beberapa hari terakhir memang ada pelayanan kepada pasien yang terdampak kabut asap.

Khusus untuk ibu hamil dan anak-anak, diimbau untuk tidak berada di luar ruangan atau tetap berada di dalam rumah jika tidak keperluan penting.

Kabut asap terlihat menyelimuti kawasan Batam Center, Selasa (17/9)/2019. Akibat kabut asap beberapa ruter penerbangan dari Kota Batam terpaksa dibatalkan. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

Pihaknya juga telah menginformasikan kepada pimpinan dan Dinas Pendidikan Batam sebagai dinas yang membawahi dunia pendidikan. Kualitas udara yang tidak sehat ini akan berpengaruh pada siswa.

”Kalau melihat kondisi ini mungkin ada langkah yang akan diambil. Nanti kami akan koordinasi dulu,” sebutnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam Hendri Arulan juga khawatir kualitas udara Batam yang kian menurun mengganggu kesehatan anak-anak sekolah.

Ia mengimbau orangtua untuk membekali anaknya dengan masker ketika berangkat ke sekolah.

”Langkah pencegahan sementara itu dulu. Jadi setiap siswa menggunakan masker,” ujarnya.

Mengenai instruksi meliburkan anak sekolah, Hendri mengaku masih menunggu kebijakan dari pimpinan daerah.

Menurutnya, kondisi udara Batam saat ini memang sudah tidak sehat. Namun, pihaknya belum bisa mengambil keputusan itu.

”Iya, kami tunggu masukan Dinkes terkait kondisi saat ini. Apakah nanti meliburkan anak sekolah, kita lihat perkembangan,” ujarnya.

Kepala Puskesmas Seilekop, Erizal, mengatakan, terdapat peningkatan kasus ISPA di Puskesmas Seilekop.

Menurut data sebulan terakhir mencapai 200 kasus, kini meningkat 10 persen dari sebelumnya.

Memasuki pertengahan bulan September ini, sudah 112 kasus ISPA merata dari anak-anak hingga dewasa. Puskesmas juga aktif membagikan masker ke pengguna jalan.(yui/eja/cr1/she/nji)

Update