Selasa, 23 April 2024

Kabut Asap Kian Pekat, Dua Opsi Ini yang Akan Diambil Gubernur Kepri

Berita Terkait

batampos.co.id – Kondisi udara di Kepri, khususnya di Batam terpapar asap dan dinyatakan tidak sehat oleh Balai Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) per hari kemarin, Rabu (18/9/2019) menunjukkan angka di kisaran 170 hingga 226 melebihi ambang batas kewajaran.

Sedangkan angka ISPU yang tergolong kategori sehat atau normal berada di bawah angka 100.

Plt Gubernur Kepri, Isdianto, mengatakan, kabut asap di Kepri dan Batam, sebagian besar merupakan kabut asap kiriman dari beberapa daerah di Sumatera daratan.

Seperti Jambi, Pekabaru, serta Sumatera Selatan, bukan dari Kepri saja.

“Pengukuran ISPU terus dilakukan hingga kondisi kualitas udara kembali ke kategori baik oleh BTKLPP Kelas I Batam dan KLH,” katanya.

Kata dia, untuk menghadapi kabut asap Pemprov Kepri mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah.

Kabut asap terlihat menyelimuti kawasan Batam Center, Selasa (17/9)/2019. Akibat kabut asap beberapa ruter penerbangan dari Kota Batam terpaksa dibatalkan. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

Namun jika terpaksa keluar rumah, masyarakat diminta untuk gunakan masker saat bepergian.

“Apabila dirasa terdapat gangguan pernafasan, segera datangi fasilitas kesehatan setempat seperti puskesmas, klinik ataupun rumah sakit,” ujar Isdianto lagi.

Ia juga mengimbau kepada fasilitas kesehatan untuk lebih proaktif segera memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat yang terkena ISPA.

Bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama di sekolah, pasar dan tempat umum lainnya yang banyak beraktivitas di luar ruang dan gedung, Pemprov Kepri akan membagikan masker gratis ke masyarakat.

Jumlah persediaan masker saat ini yang dimiliki Pemprov Kepri sebanyak 100 ribu lembar masker.

Kemenkes juga segera mengirim sebanyak 500 ribu lembar masker untuk didistribusikan ke seluruh Kepri.

Isdianto menegaskan, jika kondisi asap sudah tak bisa ditolerir lagi, akan menjalankan dua opsi kepada anak sekolah di Kepri. Yakni memperpendek jam belajar atau  meliburkan siswa sekolah.

“Saya akan mengimbau ke walikota/bupati se-Kepri untuk untuk menerapkan dua opsi tersebut apabila kabut asap makin pekat dan tak lagi sehat sesegera mungkin,” tegasnya.(gas)

Update