Sabtu, 20 April 2024

ATB Berbagi Tentang Implementasi Smart Water Management System di Ajang IWWEF 2019

Berita Terkait

batampos.co.id – Era teknologi industri 4.0 menjadi tantangan baru bagi perusahaan penyedia air bersih untuk melakukan inovasi dan menerapkan solusi digital di tiap lini operasionalnya.

Salah satu caranya adalah menggunakan Internet of Things (IoT) untuk hampir semua proses, baik pengelolaan operasional di lapangan maupun pelayanan pelanggan.

Sejak tahun 2012, konsep Smart Water Management System berbasis teknologi 4.0 ini sudah diaplikasikan PT Adhya Tirta Batam (ATB) dan terus berkembang menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan layanan.

Smart Water Management System merupakan sistem pengelolaan air yang cerdas berbasis inovasi teknologi.

Salah satu inovasi ATB, ATB Enterprise System (AES) telah dijalankan sejak Januari 2017, sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional.

Sistem teknologi AES yang terintegrasi adalah yang pertama untuk manajemen pengelolaan air dan satu-satunya di Indonesia.

Keunggulan teknologi ini dipamerkan dalam ajang Indonesia Water and Wastewater Forum 2019 yang digelar pada Rabu (18/9/2019) hingga Jumat (20/9/2019), di Jakarta Convention Center, dan diikuti oleh berbagai perusahaan nasional maupun internasional di sektor pengolahan air dan pemerintahan.

Keunggulan inovasi dan teknologi ATB sebagai smart water company juga dipaparkan Presiden Direktur ATB, Benny Andrianto, dalam acara sharing best practice dan talk show bertajuk “Building Smart Water Company Driven By Industry 4.0″ di hari kedua IWWEF 2019, Kamis (19/9/2019).

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis Hidayat, saat mengunjungi booth ATB di ajang IWWEF 2019, Rabu (18/9) di Jakarta Convention Center. Kementerian PUPR sedang mengembangkan teknologi yang sama dan ingin mencontoh ATB. Foto: Dokumentasi PT ATB untuk batampos.co.id

Benny memaparkan kisah sukses ATB yang telah berhasil menjadi perusahaan air bersih terbaik di Indonesia dengan dukungan teknologi, di tengah keterbatasan sumber air baku di Batam yang hanya mengandalkan curah hujan.

“Inovasi teknologi bukan lagi sebuah pilihan. Apalagi di era industri 4.0. Ini sudah menjadi kebutuhan,” ujar Benny.

Menurut Benny, pengelolaan manajemen yang profesional saja belum cukup untuk menghadapi tantangan pengelolaan perusahaan air bersih saat ini, sehingga harus ada inovasi teknologi yang dilakukan.

ATB telah berhasil membuktikan bahwa kombinasi keduanya membuat perusahaan mampu mengefisiensi banyak hal dalam proses produksi dan proses bisnis. Hingga sekarang ATB telah dikenal sebagai perusahaan air bersih paling efisien di Indonesia.

Berkat  bantuan teknologi berbasis sistem informasi, ATB mampu menekan angka kebocoran hingga 16,7 persen pertahun.

Ini merupakan kebocoran air terkecil di Indonesia. Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) mencatat, rata-rata kebocoran air Nasional masih 33,16 persen.

“Defisit ketersediaan air baku menjadi ancaman, termasuk di Batam. Berbeda dengan daerah lain, Batam tidak punya sungai, mata air, ataupun air tanah yang secara ekonomis bisa menunjang kebutuhan masyarakat banyak. Tapi karena kita bisa efisien, maka kita masih mampu memenuhi kebutuhan air bersih untuk seluruh Batam hingga hari ini,” ujar Benny.

Sistem Teknologi informasi yang terintegrasi milik ATB ini mengumpulkan informasi-informasi berkelanjutan. Historical Data yang dikumpulkan ini diolah melalui analisa Big Data.

Data-data tersebutlah yang pada akhirnya digunakan ATB untuk mempelajari pola, dan kebiasaan.

Dengan demikian, ATB bisa memprediksi masa depan,  melihat potensi kerusakan, potensi kebocoran, dan banyak hal lainnya.

Presiden Direktur ATB, Benny Andrianto, dalam acara sharing best practice di hari kedua IWWEF 2019, Kamis (19/9) di Jakarta Convention Center. Foto: Dokumentasi PT ATB untuk batampos.co.id

Olahan data tersebut membuat ATB punya insight, atau wawasan untuk menentukan langkah-langkah antisipasi. Dengan langkah antisipatif, ATB mampu meminimalisir potensi masalah.

Berkat inovasi berbasis teknologi informasi itu, ATB mampu menjadi perusahaan air bersih nomor satu di Indonesia.

Saat ini cakupan pelayanan ATB telah mencapai 99,7 persen. Kebocoran sekitar 16,6 persen. Kontinuitas pengaliran 23.7 jam perhari dan Rasio karyawan perseribu pelanggan cuma 2,14.

“Mengatasi NRW (Non Revenue Water) atau kebocoran air jangan menggunakan cara konvensional. Kebanyakan PDAM masih memakai cara ‘temukan dan perbaiki’. Dengan menjalankan pressure management berbasis teknologi IoT, kita dapat mengatur tekanan sehingga tidak berlebihan dan mencegah kebocoran. Andaikata kita hanya bergerak reaktif, maka penyelesaian masalah akan sangat lamban,” jelasnya.

Menurut Benny, ATB ingin menularkan pencapaian tersebut kepada seluruh perusahaan air bersih di Indonesia.

Dia menegaskan, efisiensi dalam pengelolaan air bersih berkat pemanfaatan teknologi harus menjadi bagian dari perusahaan air bersih di Indonesia.

“Kami ingin kita sama-sama naik kelas. Jangan hanya di Batam saja yang sukses mengelola air bersih dengan efisien. Seluruh Indonesia juga harus merasakan hal yang sama,” tegas Benny.

AES dibangun dan dikembangkan oleh sumber daya internal ATB. Sistem ini terbagi dalam dua cakupan sistem, yaitu Operating System dan Back Office System.

Di sistem operasi, teknologi ini memungkinkan petugas ATB melakukan kendali dan pengawasan jarak jauh terhadap proses produksi dan distribusi yang berlangsung di setiap Instalasi Pengolahan.

Lewat perangkat ATB Integrated System (EAIS) operator, ATB dapat mendeteksi kekuatan aliran air dan tekanan air, debit air, kapasitas, dan kualitas air yang diproduksi dari satu tempat.

Di sistem back office, teknologi ini mempermudah dan mempercepat proses dengan tingkat akurasi yang tinggi, transparan, dan terukur.

ATB saat ini memiliki jumlah pelanggan lebih dari 280.000, dengan cakupan pelayanan 99,5 persen, tingkat kontinuitas layanan 23,7 jam per hari dan tingkat kebocoran tahunan 16 persen.

Kinerja ini menghasilkan beberapa penghargaan pada tahun 2018 seperti Perusahaan Air Minum Terbaik dan TOP CEO Perusahaan Air Minum pada kompetisi TOP BUMD yang diselenggarakan oleh Business News dan Asia Business Research Center, Best IT Data Governance, Best IT Data Security dan Best CEO pada Data Technology Governance, AI and Analytics Summit & Awards, serta Platinum Award pada The Best Contact Center Indonesia Kategori the Best Technology Innovation.(*)

Update