Kamis, 25 April 2024

Pakai BBG, Sopir Taksi Hemat 40 Persen

Berita Terkait

batampos.co.id – Sejumlah sopir taksi di Batam mulai beralih bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas bumi (BBG) dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

Dengan BBG, mereka mengaku bisa menghemat biaya untuk bahan bakar hingga 40 persen lebih.

Lumba Simamora, salah satunya. Sopir taksi Blue Bird ini mengaku sudah setahun lebih menggunakan BBG untuk operasional taksinya.

Sebelum beralih ke BBG, biasanya ia menghabiskan Rp 81 ribu per hari untuk membeli BBM.

”Setelah ganti BBG, sehari hanya habis sekitar Rp 45 ribu. Jadi, hematnya antara 40 sampai 50 persen,” kata Lumba saat ditemui di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Batam Center, Senin (23/9/2019).

Soal tarikan mesin, kata Lumba, hampir tidak ada bedanya antara BBM dengan BBG. Hanya saja, saat awal menjalankan kendaraan, mesin terasa sedikit kurang responsif.

”Soal tarikan mesin beda tipis saja,” katanya.

Sopir taksi lainnya, Rusdi, mengatakan hal senada. Ia mengatakan, di antara sekian banyak kelebihan BBG dibandingkan BBM, yang paling dirasakan sopir taksi seperti dirinya adalah nilai efisiensinya.

Menurut dia, dengan BBG sopir taksi lebih untung karena bisa menghemat biaya bahan bakar hingga 40 persen lebih.

Rusdi mengatakan, saat masih menggunakan BBM, dalam sehari ia rata-rata menghabiskan 10 liter Pertalite.

Dengan harga Rp 8.100 per liter, Rusdi harus mengeluarkan biaya Rp 81.000 per hari.

Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Batam mengisi BBG untuk taksi, belum lama ini. Foto: Suparman/batam pos.co.id

Setelah ganti BBG, ia menghabiskan 10 liter setara premium (LSP) per hari. Dengan harga Rp 4.500 per LSP, ia hanya menghabiskan biaya sebesar Rp 45 ribu per hari.

”Bahkan jika dibandingkan dengan premium sekalipun, BBG masih lebih hemat. Karena harga premium saat ini Rp 6.450 per liter,” kata Rusdi.

Selain lebih hemat, menurutnya, BBG juga lebih irit. Sehingga ia berani berkeli-ling mencari penumpang karena tidak takut biaya bahan bakar membengkak.

”Jadi, kami bisa menjemput rezeki dengan keliling kota. Saat masih pakai BBM kami cuma bisa mangkal sambil menunggu telepon orderan konsumen,” katanya.

Sales Area Head PT PGN Batam, Wendi Purnomo, mengatakan, saat ini ada sekitar 300 pelanggan BBG dari sektor transportasi.

Umumnya merupakan kendaraan taksi. Menurut Wendi, efisiensi memang menjadi alasan utama para sopir taksi beralih dari BBM ke BBG.

Sebab dari sisi konsumsi, antara BBG dan BBM sama. Misalnya 1 liter premium bisa digunakan untuk menempuh jarak sejauh 8 kilometer.

Maka begitu juga dengan BBG, 1 LSP BBG cukup untuk digunakan berken-dara sejauh 8 kilometer.

”Tapi dari sisi harga, BBG lebih murah. Sehingga sopir taksi bisa menghemat pengeluaran untuk membeli bahan bakar,” kata Wendi, Senin (23/9/2019).

Selain lebih efisien, Wendi mengatakan, penggunaan BBG juga berdampak positif pada mesin kendaraan.

Sebab pembakaran mesin kendaraan yang menggunakan BBG lebih maksimal sehingga mesin menjadi lebih bersih.

Wendi menambahkan, saat ini animo pelanggan gas bumi di Batam terus mening-kat. Hingga September 2019, tercatat ada 4.800 pelanggan PGN dari berbagai sektor.

Mulai dari industri, pembangkit listrik, komersial, transportasi, hingga pelanggan gas rumah tangga.

”Kebanyakan merupakan pelanggan gas rumah tangga. Saat ini jumlahnya sekitar 4.600 pelanggan,” katanya.(ska)

Update