Jumat, 29 Maret 2024

SBY-Jokowi Bertemu, Ini yang Dibahas Keduanya

Berita Terkait

batampos.co.id – Kans masuknya Partai Demokrat ke jajaran Kabinet Kerja jilid II semakin terbuka.

Kesempatan itu kian kuat menyusul pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden keenam sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Dalam pertemuan yang digelar di ruang Garuda itu, keduanya berdialog sekitar satu jam. Usai pertemuan, Jokowi mengatakan dirinya sudah lama ingin berkomunikasi dengan SBY.

”Hari ini, alhamdulillah pas waktunya dan ketemu,” ujarnya usai melepas kepulangan SBY.
Jokowi menambahkan, ada banyak hal yang diobrolkan.

Mulai dari situasi dalam negeri, hingga persoalan global seperti resesi ekonomi yang bisa berdampak ke kondisi nasional.

Namun, mantan Wali Kota Solo itu mengakui persoalan kabinet juga sempat disinggung.
Lantas, apakah kedatangan SBY untuk menyetorkan nama menteri? Jokowi membantahnya.

Dia menuturkan, pembicaraan dengan Demokrat belum sejauh itu.

”Nggak sampai ke sana, belum sampai ke sana (mengusulkan menteri),” kata dia.

Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana, kemarin. Foto: Dokumentasi Jawa Pos

Namun, soal kemungkinan Demokrat gabung di kabinet, Jokowi menyebut keputusan tidak hanya ada di pihaknya.

Selain di partai koalisi, juga bergantung sikap partai Demokrat sendiri.

”Ditanyakan ke Pak SBY langsung,” kata Presiden dua cucu tersebut.

Sementara SBY sendiri tidak memberikan sepatah kata pun kepada awak media. Usai pertemuan, purnawirawan jenderal bintang empat itu langsung meninggalkan istana.

Komunikasi politik antara Jokowi dengan demokrat kemarin bukan yang pertama. Pasca pilpres 2019, Jokowi sudah menjalin komunikasi dengan putra mahkota Demokrat Agus Hari Murti Yudhoyono.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research dan Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai, ada peluang bagi demokrat masuk ke kabinet.

Meski demikian, peluangnya relatif kecil jika sosok yang disodorkan duduk di kabinet adalah putra mahkota Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Bagi Jokowi, kata Pangi, masuknya AHY bukanlah persoalan. Yang terpenting, masuknya Demokrat akan membuat pemerintahan semakin kuat.

Namun bagi partai koalisi Jokowi, khususnya PDIP, memberi kursi AHY berarti sama dengan memberinya karpet merah pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

“Sangat tergantung kepada Megawati juga. AHY kan Mega gak mau kasih panggung,” tuturnya.

Untuk itu, Pangi menilai kans Demokrat di kabinet bergantung pada proses lobi dan nama yang diajukan Demokrat untuk posisi menteri.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko me-ngatakan, waktu pengumuman menteri kabinet kerja jilid II masih tentatif.

Bisa diumumkan langsung usai pelantikan, tapi juga bisa dilakukan di hari lainnya. ”Bisa (usai pelantikan).

Setelah itu juga bisa,” ujarnya.Kondisi yang sama juga berlaku terhadap lokasinya.

Hingga saat ini, belum ada kepastiannya. ”Bisa juga diumumkan di istana, bisa juga diumumkan di luar istana,” imbuhnya.(far/jpg)

Update