Rabu, 24 April 2024

Menteri Agama: Santri Adalah Duta Perdamaian

Berita Terkait

batampos.co.id – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan supaya para santri konsisten pada identitasnya. Menurutnya santri adalah duta perdamaian.

Keterangan itu disampaikan Lukman pada rangkaian kegiatan Hari santri 2019 di Jakarta Minggu (13/10/2019).

Dia mengatakan santri harus bisa menyampaikan pesan perdamaian kepada siapapun, dimanapun, dan kapanpun.

’’Santri adalah pribadi yang mendalami agama Islam. Dari akar kata salam yang artinya kedamaian,’’ katanya.

Dia menuturkan negara sudah sering menghadapi bahaya disintegrasi dan intoleransi. Selama ini pula santri telah berperan dengan baik menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Baginya santri memiliki tiga ciri khas. Yakni menghargai perbedaan, memiliki kecintaan luar biasa ke tanah air, dan menjaga kemanusiaan.

Aktivitas para santri Ponpes Miftahul Huda di Cafe Langit, Selasa (10/9/2019) lalu. Menteri Agama Lukma Hakim Saifuddin menyatakan para santri merupakan duta perdamaian. Foto: Febby Anggieta Pratiwi/Batam Pos

’’Sejak hari pertama mondok, santri sudah berhadapan dengan kemajemukan,’’ tuturnya.

Kemudian Lukman juga mengatakan sekeras dan setajam apapun perbedaan yang dihadapi, seorang santri tetap berusaha jangan sampai merobek nilai kemanusiaan.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin menuturkan, peringatan Hari Santri bukan hanya untuk kalangan santri saja.

Tetapi juga untuk mengukuhkan prinsip Islam moderat ke umat Islam.

’’Santri tidak hanya kuat dalam religiusitas saja. Tetapi juga hebat dalam rasa nasionalisme,’’ katanya.

Kamaruddin menuturkan pada 2015 lalu Presiden Joko Widodo menetapkan Hari Santri. Penetapan ini diinisiasi oleh Kemenag.

Tujuannya untuk meneguhkan posisi kaum santri di barisan terdepan menyuarakan perdamaian di tengah maraknya pertikaian, konflik, dan peperangan di belahan dunia. (wan/jpg)

Update