Jumat, 29 Maret 2024

Lagi, Warga Batam Keluhkan Gas Melon

Berita Terkait

batampos.co.id – Susah­nya mendapatkan elpiji 3 kilogram atau gas melon di sejumlah pangkalan yang tersebar hingga tingkat RT dan RW di Kota Batam, diduga akibat ulah pangkalan nakal.

Diduga, pangkalan tersebut lebih banyak melayani pembeli dari kios pengecer untuk dijual kembali, ketimbang melayani warga sekitar.

Pemandangan ini bisa dilihat di hampir seluruh wilayah Batam. Stok kios pengecer lebih banyak daripada yang ada di pangkalan.

Seperti yang terlihat di kawasan Legenda Malaka, Batam Center. Pengecer elpiji menjamur dengan stok gas melon yang cukup banyak.

Sementara di pangkalan terdekat kerap terlihat tulisan ”gas habis”. Harga di pengecer jauh lebih mahal.

Rata-rata Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu per tabung. Jika stok menipis, bisa sampai Rp 22 ribu hingga Rp Rp 25 ribu per tabung.

Karyawan agen elpiji 3 kg menyusun tabung saat pengiriman gas ke pangkalan di Bengkong, beberapa waktu lalu. Pertamina akan menindak tegas agen atau pangkalan nakal. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.idBas

Sementara, harga eceran tertinggi (HET) gas melon telah ditetapkan hanya Rp 18 ribu per tabung.

”Mau tak mau kami sering beli di pengecer karena di pangkalan selalu tertulis ’habis’,” ujar Muhammad, warga Legenda Malaka, Senin (14/10).

“Kalau gas masuk dari agen, sebentar saja sudah kosong, tapi di pengecer banyak,” kata dia lagi.

Ia berharap, keberadaan pengkalan gas dievaluasi agar keberadaanya benar-benar bermanfaat untuk warga sekitar.

Menurutnya, tidak perlu ada pangkalan jika warga tak bisa membeli sesuai HET Rp 18 ribu.

”Padahal, pangkalan itu penjual akhir, polanya dari Pertamina ke agen lalu ke pangkalan seterusnya pembeli warga di wilayah pangkalan, bukan ke pengecer,” ujarnya lagi.

Seorang warga Genta II Batuaji, Yulita, mengaku kerap kesulitan mendapatkan gas melon.

Ia terpaksa membeli gas dari kios pengecer yang harganya sampai Rp 25 ribu per tabung.

”Di simpang Barelang sana banyak yang dijual Rp 25 ribu per tabung. Kalau tidak ada di pangkalan terpaksa harus beli ke sana meski lebih mahal,” katanya.(yui,iza/ian)

Update