Kamis, 25 April 2024

Rencana Pengelolaan Batuampar oleh Pelindo II Jalan Terus

Berita Terkait

batampos.co.id – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, memastikan akan tetap menggandeng PT Pelindo II untuk mengelola Pelabuhan Batuampar.

Namun, ia meminta pengusaha lokal tak khawatir, sebab mereka masih akan dilibatkan dalam pengelolaan pelabuhan tersebut.

“Tinggal kita bagilah, hari ini mereka punya usaha transpor, crane, dan lain-lain bisa kita dudukkan. Akan kami undang semuanya,” ucap Rudi di gedung DPRD Kota Batam, Jumat (19/10/2019).

Pernyataan Rudi tersebut menanggapi sikap sejumlah asosiasi pengusaha kepelabuhanan yang menolak masuknya Pelindo II di Pelabuhan Batampar.

Mereka khawatir, jika pelabuhan tersebut dikelola PT Pelindo II, maka seluruh pekerjaan yang ada di dalamnya akan diambilalih perusahaan pelat merah itu dan pengusaha lokal ditinggalkan.

Rudi mengaku mengapresiasi respons para pengusaha tersebut. Menurut dia, reaksi para pengusaha itu akan menjadi masukan tersendiri bagi BP Batam.

Meski ditentang, BP Batam akan tetap menyerahkan pengelolaan Pelabuhan Batuampar kepada Pelindo II. Namun, BP Batam masih akan melibatkan pengusaha lokal. F.oto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

“Apa yang saya mau sudah saya sampaikan. Ternyata ini respon mereka. Kami akan panggil, apa sih keberatannya, apa sih usaha mereka terganggu, kami minta masukan,” ucap Rudi.

Ia mengatakan, rencana atas Pelabuhan Batuampar didasarkan pada upaya mendorong ekonomi semakin baik.

Untuk itu pihaknya kini mengaku berikhtiar mencari format terbaik agar Pelabuhan Batuampar lebih berdaya saing.

“Masa mau kayak begitu terus, maka kami mencari format terbaik untuk pelabuhan itu.,” jelasnya.

“Kita sendiri tak punya uang, makanya butuh ada yang membangun, supaya bisa menyaingi tetangga sebelah (Singapura, red),” papar Rudi lagi.

Ia melanjutkan, jika tidak segera dikembangkan, Pelabuhan Batuampar akan semakin tertinggal.

Dalam hal ini tentu berdampak langsung pada sektor ekonomi di Batam dan Kepri.

Terkait ini, sebelumnya Rudi pernah mengatakan pihaknya berkeinginan kapasitas pelabuhan ditingkatkan dari kini sebesar 350 ribu TEUs menjadi 5 juta TEUs per tahun.

“Kalau tidak dilakukan (pembangunan), pelabuhan begitu saja. Nah, satu cost besar juga sistemnya model lama,” ujarnya.

“Maunya kami sistem baru dengan biaya murah,” imbuhnya lagi.

Menurut mantan polisi ini, pihaknya akan tetap merangkul kepentingan pengusaha lokal. Rencananya, ia akan menggelar pertemuan dengan para pengusaha pada Senin (21/10/2019) mendatang.

Sebelumnya, sejumlah asosiasi pengusaha bidang kepelabuhanan di Batam menolak rencana Badan Pengusahaan (BP) Batam menyerahkan perombakan dan pengelolaan Pelabuhan Batuampar kepada PT Pelindo II.

Mereka khawatir Pelindo II akan mengambil alih semua sektor kerja di pelabuhan yang selama ini ditangani pengusaha lokal.

Di antara asosiasi yang keberatan tersebut antara lain Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Batam, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Batam, dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Batam.

“Kami pengusaha pelabuhan Batam yang mempunyai usaha crane dan kontainer nanti tidak bisa bekerja,” kata Wakil INSA Batam Roy di Harbour Bay, Batam, Kamis (17/10) lalu.

“Karena kalau Pelindo II masuk, seĀ­mua akan diambil alih Pelindo II. Sementara kami ini adalah perintis pelabuhan. Tentunya kami keberatan jika Pelindo II masuk,” ujarnya lagi. (iza)

Update