Kamis, 18 April 2024

Pelayanan Pelindo I Dinilai Belum Memuaskan, Pengguna Jasa Minta BUP Swasta Dilibatkan

Berita Terkait

batampos.co.id – Pengguna jasa pelabuhan di Pulau Karimun berharap Pelindo I yang mengelola pelabuhan di sana dapat meningkatkan pelayanannya.

Selain itu, mereka juga menginginkan adanya Badan Usaha Pelabuhan (BUP) milik swasta yang memberikan pelayanan di pelabuhan agar kualitas pelayanan meningkat dan pengguna jasa mendapatkan pilihan jasa.

“Kalau saya pribadi berharap ada BUP atau operator swasta yang lain seperti di Batam,” kata salah seorang pengguna jasa pelabuhan, Bambang Susanto, Senin (28/10/2019).

“Di Karimun karena hanya ada Pelindo, kesannya jadi seperti monopoli. Kalau ada BUP lain, maka semakin banyak kompetisi dan tentunya ada peningkatan mutu,” ujarnya lagi.

Menurut Bambang, pelayanan Pelindo 1 Cabang Tanjungbalai Karimun masih dianggap belum memuaskan.

Makanya salah satu cara untuk meningkatkan mutu pelayanan yakni dengan cara menciptakan kompetisi yang sehat.

“Kita sebagai pengguna jasa itu ya bayar. Tapi kalau sekarang belum memuaskan,” jelasnya.

“Makanya kalau ada saingan, pasti semuanya akan berbenah agar tidak ditinggal pengguna jasa,” paparnya lagi.

Bambang mengaku pelabuhan di Karimun butuh sentuhan agar bisa menjadi semakin modern.

Aktivitas pelabuhan penumpang Tanjungbalai Karimun, pada tahun 2020 mendatang PT Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun telah mengelontorkan dana Rp20 miliar untuk renovasi total pelabuhan tersebut. Pengguna jasa pelabuhan penumpang Tanjungbali Karimun menilai pelyanan yang dibeirkan Pelindo I belum memuaskan. Foto: Tri Haryono/ /batampos.co.id

Ia yang dulunya adalah bagian dari Pelindo I merasa bahwa selama bertahun-tahun belum ada perubahan signifikan baik dari segi infrastruktur pelabuhan maupun jasa.

Adapun jasa yang dikelola oleh Pelindo I yakn jasa tunda pandu kapal. Pelayanannya belum dianggap memuaskan.

Ketua Indonesia National Shipyard Association (INSA) Batam, Bustami, mengatakan, bahwa kapal milik Pelindo I yang melayani jasa tunda pandu dianggap tidak standar sesuai dengan undang-undang pelayanan.

“Kalau yang kami dengar memang kurang bagus, karena kapalnya tak sesuai standar,” jelasnya.

Kapal yang dimiliki Pelindo I kabarnya hanya bertenaga 6000 horse power dan bollard pull atau daya tarik sebesar 65 ton.

Padahal sesuai standar dari UU Nomor 17/2008 tentang pelayaran, standar kapal tunda pandu itu harus bertenaga 11 ribu horse power dan bollard pull sebesar 125 ton. Maka, hal tersebut sangat riskan dalam proses transaksi jasa di pelabuhan.

Menanggapi keluhan tersebut, General Manager Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun, Capt Syahri Ramadana, mengatakan, keluhan dari pengguna jasa akan diakomodir.

Pelindo I sendiri sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk memperbaiki pelayanan, dimulai dari renovasi total pelabuhan penumpang.

“Alhamdulillah, PT Pelindo I Pusat di Medan telah menyetujui usulan kita untuk dilakukan rehab total dipelabuhan penumpang pada tahun 2020 mendatang,” jelasnya.

Dengan rehab total pelabuhan tersebut, pihaknya saat ini akan meninjau langsung bersama tim konsultan untuk mendesain kawasan pelabuhan yang terbatas dengan lahan.

Artinya, bagaimana tim konsultan nanti mendesain kawasan pelabuhan yang sangat modern dan terlihat cantik dari laut maupun darat di segi estetika.

Sedangkan, proses rehab nanti dilakukan secara bertahap. Agar, aktvitas keberangkatan maupun kedatangan tidak terganggu.

Seperti, direhab dulu dipelabuhan domestik, kemudian baru pelabuhan luar negeri. Dan pihaknya, tetap akan bekerjamasama dengan BUP Karimun.(leo)

Update