batampos.co.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam memperkirakan potensi hujan akan kembali mengguyur Kota Batam dengan intensitas rendah hingga tinggi hingga beberapa hari ke depan.
Bahkan, hujan ini diperkirakan akan terjadi sampai bulan Desember mendatang.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG, Suratman, mengatakan, potensi hujan tetap ada hingga sepekan ke depan.
”Karena Batam memang lagi masuk fase hujan, artinya sering datang hujan, Desember diperkirakan menjadi puncaknya,” ujarnya, Jumat (1/11/2019).
Kecamatan Galang dan Seibeduk diperkirakan akan sering diguyur hujan dibanding kecamatan lainnya.
Hujan umumnya diperkirakan sering terjadi pada waktu siang sekitar pukul 13.00 WIB dan sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Hujan yang terjadi biasanya tidak merata di semua lokasi Batam, sifatnya lokal.
”Di Batam seringnya hujan lokal, karena kita berada di kepulauan kecil, misalnya Nongsa hujan, daerah Kepri Mall panas,” tutur Suratman.
Untuk intensitas hujan, Suratman pun menyampaikan cenderung tetap, rata-rata mulai dari rendah hingga sedang, tidak menutup kemungkinan ada hujan deras juga.
”Tapi biasanya kalau hujan deras biasanya waktunya bentar saja,” tuturnya.
Terkait prakiraan tinggi gelombang, untuk Kota Batam diperkirakan tingginya di bawah satu meter.
Suratman menambahkan, angin puting beliung yang dikhawatirkan terjadi, berpotensi muncul di Kota Batam.
”Terutama di daerah pesisir, seperti Nongsa, Batuampar, Sekupang, dan daerah dekat laut pokoknya,” ucapnya.
Ia pun menjelaskan, Kota Batam yang merupakan bagian Provinsi Kepulauan Riau, tidak mengenal musim kemarau seperti yang terjadi di Pulau Jawa, karena dipengaruhi oleh letak geografis.
Letak geografis Batam yang berada di bawah ekuator, mengakibatkan tipe hujan yang sering terjadi disebut hujan ekuatorial.
”Hujan ekuatorial ini artinya hujan sepanjang tahun, karena terpengaruh oleh letak geografis di bawah ekuator,” ucap Suratman.
BMKG juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati selama dalam perjalanan, khususnya yang menggunakan transportasi laut, karena perubahan cuaca yang terjadi cukup signifikan.(mib)