Jumat, 19 April 2024

Warga Batuaji: Gas Melon dan Premium Barang Langka

Berita Terkait

batampos.co.id – Bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan gas elpiji tiga kilogram menjadi barang langka di Batuaji dan Sagulung.

Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan premium dengan mengantre panjang di SPBU.

Jika tidak ingin mengantre panjang, pengendara memilih untuk mengisi kendaraan mereka dengan pertalite atau  pertamax.

“Masa stok habis berbulan-bulan, bertahun-tahun sama terus seperti ini,” ujar Nurdin, pengendara sepeda motor dengan nada kesal di salah satu SPBU di Batuaji, Senin (11/11/2019).

“Kalau habis ya habis saja semua. Jangan ada lagi yang jual di pinggir jalan. Banyak kepentingan dengan kelangkaan premium ini,” paparnya.

Ia juga menyatakan pihak SPBU lebih mengutamakan pembeli yang menggunakan wadah.

“Sudah bertahun-tahun kayak gini, masa tak ada tindakan atau solusi,” kesalnya lagi.

Kendaraan antre untuk mengisi bahan bakar permium di salah satu SPBU Tanjunguncang, Batuaji, beberapa waktu lalu. Dalam beberapa hari terakhir, BBM jenis premium mengalami kelangkaan. Masyarakat Batuaji juga mengeluhakn sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Foto: Dalil Harahap/batampos.co.id

Begitu juga dengan gas elpiji, sudah memasuki pekan kedua gas 3 kilogram langka di area tersebut.

Pangkalan resmi selalu kehabisan stok gas dengan alasan pasokan dari agen berkurang. Kelangkaan gas ini juga dinilai ada unsur kesengajaan demi keuntungan yang lebih.

Pihak pangkalan ataupun agen terindikasi lebih banyak mensuplai ke pedagang eceran mungkin dengan harga yang lebih mahal.

Masyarakat yang kewalahan tak punya pilihan lain. Gas di pedagang eceran yang dijual hingga Rp 30 ribu per tabung.

“Itulah herannya. Sudah dua kali ini saya beli gas selalu di kios eceran dengan harga Rp 25 ribu per tabung,” jelasnya.

“Padahal pangkalan di tempat kami ada dua tapi selalu habis. Mungkin dikasih semua ke pedagang eceran kali,” keluh Sintia, warga Puskopkar, Batuaji.(eja)

Update