Kamis, 18 April 2024

Menteri Kesehatan Berencana Jadikan Kerokan Sebagai Wisata Kebugaran

Berita Terkait

batampos.co.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto berencana menjadi kerokan sebagai wisata kebugaran di Indoensia.

Ide untuk mempopulerkan kerokan disampaikan Menkes dalam acara peluncuran Health Tourism di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Setidaknya, kata dia ada empat klaster yang akan didorong pengembangannya. Yakni, wisata medis, wisata kebugaran dan jamu, wisata olahraga yang mendukung kesehatan, serta wisata ilmiah kesehatan.

Menurut Terawan, wisata kebugaran dan jamu harus terus dimasyarakatkan. Sebab, wisata itu bakal menjadi pembeda Indonesia dengan negara lain.

Selain itu, wisata tersebut memiliki prospek kesehatan, budaya, dan ekonomi yang tinggi.

’’Kita punya industri jamu dan kebugaran hebat-hebat, tapi gak pernah dimunculkan. Banyak contohnya. Purwaceng, mau apa? Mak erot,’’ ujarnya.

Dia menekankan, harus ada ide-ide segar dalam pengembangan wisata kebugaran. Menciptakan inovasi baru yang tak dimiliki negara lain. Kalau pun sudah ada, wajib lebih hebat.

’’Kasih hal yang menggelitik. Jadi keingintahuan mereka besar,’’ ungkap mantan kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto tersebut.

Ilustrasi. Jawa Pos

’’Kalau yang lain jual bekam, kita jual kerokan,’’ tegasnya lagi.

Kerokan, kata dia, tak bisa disepelekan. Bisnis itu bisa sangat menjanjikan. Dia menggambarkan, dengan memiliki 10 bed saja dengan waktu pelayanan sekitar 20 menit, layanan tersebut akan laris manis. Belum lagi setelah itu disambung minum jamu atau pijat.

’’Tapi, kadang kita malu karena rasanya tidak elite,’’ ungkapnya.

Padahal, bagi orang asing, kerokan sangat menarik.

’’Apalagi kalau gambarnya macem-macem,’’ imbuh Terawan disambut gelak tawa undangan.

Dia bahkan sudah menyiapkan nama keren agar kerokan dilirik turis mancanegara. Namanya: pembuatan tato sehat.

Disinggung soal dampak negatif kerokan, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu menanggapi dengan santai.

Dia menduga, mereka yang beranggapan demikian belum membaca literatur tentang kerokan.

Wisata kebugaran dan jamu ini rencananya diluncurkan di tiga destinasi wisata. Yakni, wilayah Joglosemar (Jogjakarta, Solo, dan Semarang), Bali, serta Jakarta.

Sementara itu, ada kabar tak mengenakkan yang beredar. Media wisata asal Amerika Serikat, Fodor’s Travel, meluncurkan daftar destinasi wisata yang perlu dipertimbangkan untuk tidak dikunjungi tahun depan (no list).

Dalam daftar tersebut, ada dua destinasi wisata andalan Indonesia yang masuk. Yakni, Bali dan Pulau Komodo.

Fodor menyebutkan alasannya. Bali disebut telah menderita efek pariwisata masal. Sampai akhirnya, pemerintah harus menarik pajak turis untuk membantu memerangi efek negatif lingkungan. Terlebih sampah plastik.(mia/c5/oni/jpg)

Update