Kamis, 25 April 2024

Jaga Sumber Air, BP Batam Lakukan Ini di Dam Duriangkang

Berita Terkait

batampos.co.id – Sebanyak 1.000 pohon ditanam Badan Pengusahaan (BP) Batam di daerah tangkapan air (DTA) Waduk Duriangkang akhir pekan lalu.

Penanaman pohon atau reboisasi ini untuk menjaga agar sumber air baku di Batam tidak mengalami masa-masa kritis.

“Penanaman pohon merupakan upaya nyata yang terus dilakukan. Hal ini untuk meningkatkan kondisi DTA dalam rangka meningkatkan ketahanan untuk penyediaan air dengan kuantitas, kualitas dan kontinuitas yang baik,” kata Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Binsar Tambunan, Rabu (20/11/2019).

Penghijauan ini merupakan salah satu program pembangunan air untuk menanggulangi lahan-lahan kritis.

BP bekerjasama dengan perusahaan multinasional, TDK Electronics Indonesia dan Suntech Plastic Industries Batam dalam kegiatan penanaman pohon ini.

Sedikitnya sudah 3 kali bekerjasama untuk penghijauan hutan dan daerah tangkapan air yang kritis.

BP Batam melakukan reboisasi untuk menjaga Daerah Tangkapan Air (DTA) Dam Duriangkang. Foto: Dokumentasi BP Batam untuk batampos.co.id

Binsar mengatakan pemanfaatan semua sumber potensi air sebagai bentuk optimalisasi bauran air yang terus perlu digagas dan diimplementasikan secara terencana untuk pemenuhan sumber air baku ke depan, baik untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun kawasan industri.

Pemanfaatan upaya optimalisasi air perlu disiapkan untuk mempertahankan ketahanan penyediaan air di Batam, baik yang berasal dari air hujan, air laut, maupun air hasil daur ulang air limbah melalui Waste Water Treatment Plant (WWTP).

Kondisi Batam sangat mendesak karena sudah krisis air baku. “BP Batam terus berupaya dalam penghijauan, pengadaan harvester, program gotong royong membersihkan eceng gondok di DAM dan lainnya,” katanya.

Seperti diketahui, sumber air baku yang dikelola ATB berasal dari lima waduk milik pemerintah kapasitas terpasang hanya berkisar 3.800 liter/detik.

Dari kapasitas tersebut, ATB telah mengelola 3.300 liter/detik untuk memenuhi kebutuhan domestik dan industri.

Cadangan air baku yang ada hanya tinggal 500 liter/detik, sementara pertumbuhan kebutuhan air bersih meningkat antara 150 hingga 200 liter per detik setiap tahunnya.(leo)

Update