Sabtu, 20 April 2024

Sijantung Kampung Wisata ala Bright PLN

Berita Terkait

Bright PLN Batam membantu mendorong pertumbuhan wisatawan kampung Sijantung, Galang.

Pihak Kelurahan Sijantung, Hadi Kusnadi mewakili Camat Galang bersama warga Sijantung, Rabu (20/11/2019), menyambut antusias kegiatan yang dibiayai dari dana CSR Bright PLN Batam itu. “Setelah memberikan listrik, sekarang memberikan binaan kampung wisata. Kami sambut baik dan mendukung semua yang diberikan PLN,” tegas.

Mereka berharap, pembinaan dan bantuan yang dilakukan PLN Batam, berkelanjutan.

“Kami berharap dapat terealisasi, sehingga kampung kami menjadi kampung wisata. Kami memiliki mangrove. Potensi wisata disini besar,” harapnya.

Diakui, selama ini masyarakatnya hanya memperjuangkan terkait infrastruktur. Karena warga lebih memahami kebutuhannya atas infrastruktur. Sehingga pengembangan pariwisata tidak pernah dilakukan mereka.

“Sedangkan pemberdayaan dan lain, kami masih agak kurang. Jadi kami perlu dibina,” sambungnya.

Pembinaan diakui sangat penting, terutama setelah potensi wisata didaerah Sijantung, sudah banyak diambil oleh pihak swasta atau investor. Diantaranya, Pantai Melur yang dulunya dikelola penduduk dan menjadi andalan wisata Sijantung.

“Semua lokasi wisata disini, sudah diambil pengusaha. Jadi yang dikelola masyarakat tidak ada. Padahal dulu satu-satunya ada pantai Melur. Sekarang sudah diswasta. Kami dari masyarakat siap mendukung program Bright PLN ini,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Bright PLN Batam, melakukan penanaman pohon pohon Tabebuya, yang satu golongan dengan bunga Sakura. Selain itu, dilakukan pembagian tong sampah dan didorong penataan terhadap tanaman mangrove.

Sementara Direktur Operasional PLN Awaluddin Hafid mengatakan, mereka melakukan penanaman pohon tabebuya, untuk menjaga kelestarian alam. Sekaligus untuk mendorong daerah itu sebagai daerah wisata yang menarik kehadiran wisatawan kedepan.

“Hari ini kita menanmam sebanyak 250 pohon dan menyerahan tong sampah. Mari jaga lingkungan agar anak cucu bisa menikmati,” himbau Awaluddin.

Sementara terkait pohon tabebuya, diharapkan kedepan menjadi salah satu daya tarik kampung wisata, Sijantung. “Menanam pohon tabebuya, agar ketika sudah besar nanti, menghasilkan bunga-bunga yang indah, tempat orang berfoto. Seperti di Surabaya yang berbondong-bondong berfoto,” harapnya.

Dengan keberadaan pohon itu, kedepan masyarakat Batam tidak perlu ke Jepang atau Korea. Dimana, dalam dua tahun, tanaman itu disebut sudah mulai berbunga. Sehingga wisatawan yang akan berkunjung ke daerah itu, sudah bisa menikmati.

“Itu karena kami komit menjadikan kampung ini sebagai kampung wisata. Kita sudah tetapkan sebagai kampung binaan PLN,” tegas Awaluddin.

Disisi lain, diminta agar masyarakat mengambil peran aktif untuk menjadikan kampung itu memiliki daya tarik bagi wisman. “Pertama menjaga lingkungan, kedua menjaga keamanan dan menjaga etika sehingga masyarakat dari luar tertarik. Mari kita bersama-sama mengembangkan kampung ini sebagai kampung wisata,” himbaunya.

Briht PLN Batam, menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR), melaluoi program untuk membantu warga. Kali ini mereka memilih Galang yang berpenduduk 200 (KK). Wilayah itu juga terletak di sekitar destinasi wisata Camp Vietnam. Program PGN sendiri akan berjalan selama lima tahun.

“Ini telah diprogramkan ke dalam roadmap CSR 5 tahun. Kedepannya desa binaan bright PLN Batam akan menjadi salah satu desa wisata serta desa tertib listrik,” bebernya.

PLN juga memberikan edukasi ketenagalistrlkan melalui pengembangan masyarakat/komunitas kelistrikan. Pembinaan masyarakat agar perekonomian masyarakat hiterland meningkat.

“Kita juga membantu mendorong pemanfaatan wisata hutan mangrove. Akan dikelola oleh masyarakat Sijantung untuk mengembangkan wisata dan perekonomian masyarakat,” imbuhnya mengakhiri.(*)

Update