Kamis, 18 April 2024

Pembangunan BLK Terkendala Lahan

Berita Terkait

batampos.co.id – Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) rencananya akan mulai dibangun 2020 mendatang. Tetapi hingga sekarang proses terkait lahan yang akan digunakan belum jelas.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, pemerintah pusat meminta BP Batam agar proses lahan BLK segera diselesaikan. “Sesuai permintaan mereka (Kemenaker). Jadi, kami minta BP Batam cepat membantu. Dan ditargetkan Desember ini prosesnya selesai,” katanya, Sabtu (30/11/2019).

Amsakar khawatir jika terjadi keterlambatan akan berpengaruh terhadap pembangunan fisiknya. Apalagi pusat sudah menyiapkan anggaran untuk pembangunan BLK tersebut.

“Anggaran kan tidak sedikit. Jadi kalau tak cepat respon nanti gagal lagi,” imbuhnya.

Amsakar menyebutkan, beberapa kali rencana pembangunan BLK ini sudah pernah gagal. Padahal melihat kondisi Batam sebagai kota industri, keberadaan BLK sangat penting. Tidak saja bagi pencari kerja melain-kan juga peningkatan keahlian bagi mereka yang sudah bekerja.

“Jadi, jangan sampai regulasi di daerah membuat bantuan yang sudah diberikan ditarik kembali. Hal ini berlaku untuk semua rencana yang dibiayai pusat. Kalau bisa ini cepat kita respon sehingga pusat percaya kalau Batam siap untuk apapun,” terangnya.

Balai Latihan Kerja (BLK) di Sagulung
F. Dalil Harahap/Batam Pos

Demikian juga untuk Pasar Induk Jodoh, pusat juga sudah menyiapkan dana. “Itu yang kami kejar. Jangan sampai anggaran yang sudah ada ini ditarik kembali, sehingga proyeknya gagal,” lanjut Amsakar.

Untuk itu, pemerintah meminta bantuan masyarakat untuk mengerti dengan kondisi ini. Pembangunan yang direncanakan ini bertujuan untuk memajukan Kota Batam. “Kalau mengandalkan anggaran daerah tidak cukup. Untuk itu, harus bisa memanfaatkan bantuan yang diberikan pusat,” tutupnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam, Rudi Sak-yakirti, mengatakan, setelah hibah dari perusahaan ke Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) masih ada proses yang harus diurus ke BP Batam.

“Memang ada. Kalau tak salah peruntukan lahannya itu. Saya kurang paham juga. Itu yang diminta Pak Dirjen segera diselesaikan,” ujarnya.

Untuk tahun pertama nanti, pusat sudah menyiapkan anggaran Rp 17 miliar untuk bangunan fisik BLK. Ia berharap setelah gagal beberapa kali, proses ini bisa berjalan cepat. Sehingga pembangunan bisa segera dimulai awal tahun depan.

“Mudah-mudahan lancar. Jadi, tahun depan sudah ada BLK,” imbuhnya. (yui)

Update