Jumat, 19 April 2024

Banyak Oknum Guru Tersandung Kasus Asusila

Berita Terkait

Usut Korupsi Insentif Pajak di Sidoarjo

Ratusan Tewas akibat Banjir Afghanistan-Pakistan

Warga Antre Beli Gas Melon

batampos.co.id – Terkuaknya kasus pencabulan tujuh siswa di salah satu SMP swasta di Sagulung yang dilakukan oleh oknum gurunya selama setahun terakhir, mendapatkan kecaman dari anggota Komisi IV DPRD Batam yang membidangi pendidikan, Tumbur Sihaloho dan Aman.

Menurut Aman, saat ini dunia pendidikan di Batam tercoreng oleh ulah oknum guru sendiri.

Bahkan Aman menegaskan kondisi dunia pendidikan di Batam sudah memprihatinkan.

”Pendidikan di Batam sudah saatnya harus dibenahi, harus ditingkatkan pengawasannya agar jangan lagi terjadi hal yang memalukan menimpa dunia pendidikan di Batam,” jelasnya.

“Karena dari pendidikan inilah salah satu indikator maju tidaknya atau baik buruknya suatu daerah maupun generasi ke depannya,” katanya lagi.

Dinas Pendidikan lanjutnya, harus segera mengevaluasi pengawasan, pembinaan dan perekrutan guru.

”Pemko Batam harus segera menangani serius terkait dunia pendidikan yang berkali-kali tercoreng oleh ulah tenaga pengajar sendiri,” paparnya.

Sebab kata dia, kasus pencabulan oleh guru ke siswanya, tidak hanya sekali terjadi di beberapa sekolah di Batam.

Ilustrasi. Pelecehan Seksual

Pihak sekolah lanjutnya, baik negeri maupun swasta, Aman meminta untuk perekrutan tenaga pengajar, harus lebih selektif lagi diperhatikan aspek psikologisnya melalui ujian.

Karena kecenderungan perbuatan negatif itu secara psikologis pelaku itu tak normal.

”Sekolah jangan asal terima saja, perhatikan semua sisi seperti psikologisnya, kelakuannya, latar belakangnya demi meminimalisir terjadinya kasus yang mencoreng dunia pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pengajar,” katanya.

Aman meminta Disdik Batam sudah saatnya memperbanyak kegiatan pembinaan dan pelatihan untuk guru yang berorientasi pada peningkatan SDM tenaga pengajar.

Sebab untuk pembinaan dan pelatihan tenaga pengajar di Batam sangat minim sekali.

”Pemko Batam belum serius memperhatikan kompetensi guru dan pembinaannya,” jelasnya.

“Ini harus menjadi perhatian serius Pemko Batam kalau tak ingin dunia pendidikan di Batam semakin tenggelam dan tertinggal dibanding daerah lainnya,” tegasnya.

Sementara Tumbur Sihaloho, menegaskan, tercorengnya dunia pendidikan oleh ulah oknum guru ke siswinya di Batam tidak hanya tanggungjawab Dinas Pendidikan. Tapi semua pihak, termasuk lingkungan serta orangtua siswi.

”Bisa jadi faktor pemaksaan orangtua yang meminta anaknya meraih nilai yang sempurna, meski tahu anaknya memang lemah dalam hal pendidikan,” katanya.

Hal tersebut kata dia, bisa dimanfaatkan oleh oknum guru ke siswinya dengan janji memberikan nilai tinggi.

“Ini yang harus jadi bahan evaluasi orangtua. Jangan terlalu memaksakan diri serta lebih awasi pergaulan anak di sekolah,” terang Tumbur.

Tumbur meminta Pemko Batam melalui Disdik Batam harus segera membuat terobosan baru, melakukukan pengawasan ekstra ke setiap sekolah, khususnya tenaga pengajar.

”Untuk sekolah jangan hanya asal merekrut guru saja, harus dilihat latar belakangnya, psikologisnya,” ujarnya.

“Untuk Disdik Batam, paling tidak harus sesegera membuat program pembinaan yang intens terhadap guru serta peningkatan pengawasan ke setiap sekolah,” terangnya mengakhiri.(gas)

Update