batampos.co.id – Pembangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Bengkong batal dilaksanakan karena tidak dimasukkan dalam perencanaan elektronik pembangunan atau e-Planning tahun 2020.
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Aman, mengatakan, pihaknya hanya mengetahui ada tiga sekolah yang akan dibangun pada 2020 mendatang.
Yakni, di Tembesi dan Seilekop, Sagulung serta di Botania, Batam Kota.
“Untuk di Bengkong tidak ada. Sejak awal saya sampaikan, kematangan proses perencanaan perlu diperhatikan. Kalau begini kan ada janji yang diingkari,” kata Aman, kemarin.
Ia menyesali, ada janji dari pemerintah melalui Wali Kota Batam, Muhammad Rudi yang akhirnya tidak terealisasi.
Padahal, pembangunan unit sekolah baru sangat diharapkan oleh masyarakat. Terlebih, setiap tahun persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu bermasalah karena membeludaknya jumlah siswa yang tak sebanding dengan jumlah unit sekolah yang ada.
“Boleh jadi mungkin (persoalan) lahan, sehingga yang sempat dijanjikan tak jadi dibangun, ini bisa dipastikan ke dinas terkait,” imbuhnya.
Sejatinya, Pemko Batam berencana menambah empat Unit Sekolah Baru (USB) sebagai solusi minimnya daya tampung sekolah negeri yang ada di Batam.
Lokasi pembangunan sekolah di Bengkong direncanakan di dekat Puskesmas Bengkong.
Bahkan, beberapa waktu lalu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam, Hendri Arulan, mengatakan lahan untuk empat sekolah ini juga telah tersedia.
Sayangnya, Hendri yang dikonfirmasi perihal kejelasan pembangunan sekolah di Bengkong, tidak merespons ketika dihubungi Batam Pos, baik melalui pesan singkat maupun panggilan telepon.
Sementara itu, Sekretaris Disdik Batam, Andi Agung, menolak berkomentar dan mengarahkan untuk menanyakan langsung kepada Hendri Arulan selaku kepala dinas.
Sebelumnya, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menjanjikan langsung pembangunan sekolah di Bengkong tersebut.
Menurut dia, ada lahan seluas 5.000 meter persegi di samping Puskesmas Bengkong.
“Bangunnya tahun depan. Sementara ini (siswa) menumpang dulu di SDN 012,” kata Rudi saat bertemu masyarakat Bengkong untuk mengatasi kekurangan sekolah terkait PPDB, Juni lalu.(iza)