Kamis, 28 Maret 2024

Dua Siswa SMPN 21 yang Tidak Mau Hormat Bendera dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan, Diminta Bersekolah Kembali

Berita Terkait

batampos.co.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Batam memanggil kedua anak SMPN 21 Batam yang telah dikembalikan ke orangtuanya untuk bersekolah kembali.

Kepala Disdik Batam, Hendri Arulan, mengatakan, beberapa waktu lalu memang ada imbauan dari Wakil Presiden untuk memberikan pembinaan yang lebih intensif kepada kedua anak.

“Iya kalau seperti itu arahannya tentu kami akan menyanggupi. Berarti tugas kami sebagai dinas pendidikan untuk memberikan bimbingan agar anak ini bisa seperti anak lainnya,” kata dia, Senin (2/12/2019).

Menurutnya, pembinaan sudah dilakukan sebelumnya. Ia juga optimis dapat membentuk karakter kedua anak tersebut.

Karena usianya masih sangat muda dan peluang untuk membentuk karakternya bisa dilakukan.

Pembentukan karakter lanjutnya bertujuan agar kedua anak tersebut bisa memahami dan mengerti tentang kewajiban sebagai warga negara yang baik.

Pintu gerbang SMPN 21 Batam di Sagulung tak ditutup rapat, Selasa (26/11). Dua siswa SMPN 21 Batam yang awalnya dikeluarkan karena tidak mau hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan dalam waktu dekat akan kembali bersekolah.  Foto: Dalil Harahap/batampos.co.id

“Kalau soal anak pasti kami akan turun dan berikan pembinaan. Kami berharap anak bisa mengikuti apa yang ada dalam aturan negara. Nanti kamu akan panggil anak ini,” terangnya.

Mengenai jadwal anak untuk mendapatkan pendidikan, Hendri mengungkapkan akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Pihaknya akan berkoordinasikan ini dengan kepala sekolah.

“Kan sudah jelas itu kalau Pak Wapres minta anak dibina kembali. Kami akan langsung langsung laksanakan, sebab berita ini sudah diketahui publik dan mendapatkan respon yang beragam,” bebernya.

Hendri juga meminta semua pihak untuk terlibat, sebab menurutnya Disdik hanya bisa lebih fokus pada anak. Sedangkan prilaku anak ini sudah berlangsung lama dan dianut keluarganya.

“Jangan hanya kami saja. Untuk orangtua mungkin ada instansi yang harus turun memberikan pembinaan kepada mereka,” jelasnya.

“Mungkin pemuka agama, Kemenag atau yang lainnya. Sebab anak ini kan masih tanggung jawab orangtuanya,” pintanya.(yui)

Update