Selasa, 23 April 2024

Pemko Batam Gagal Bangun Dua SMP Negeri, Ini Alasannya

Berita Terkait

batampos.co.id – Rencana Pemko Batam untuk membangun lima Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) baru pada 2020 tak akan terealisasi.

Selain yang sudah terungkap sebelumnya yakni batalnya pembangunan SMPN 62 Batam di Bengkong, rencana membangun SMPN 63 Batam di Kabil, Nongsa, juga dipastikan gagal direalisasikan tahun depan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan, mengatakan, batalnya pembangunan dua sekolah tersebut karena keputusan pembangunan baru mencuat setelah sistem perencanaan elektronik (e-Planning) pembangunan Batam tahun 2020 telah tutup.

”Keputusan pembangunan di Juni, sementara sistem tutup di Mei. Makanya enggak bisa (dibangun),” kata Hendri, Selasa (3/12/2019).

Maka dari itu, lanjut dia, kedua sekolah ini bakal dibangun pada 2021 mendatang, setelah disertakan dalam sistem perencanaan elektronik pada 2020 mendatang.

”Saat ini pematangan lahan dulu. Nanti kami ajukan tahun 2020 untuk dibangun 2021, yang di Bengkong bersamaan dengan yang di Nongsa,” papar dia.

Kata dia, untuk SMPN 62 di Bengkong yang notabene sudah memiliki murid, masih akan menumpang di SDN 12 Bengkong.

Ia juga mengatakan, tidak perlu ada penambahan ruangan seiring perpanjangan masa menumpang, yang kelak juga akan diikuti penambahan jumlah siswa saat masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020.

”Tidak tambah ruang, karena kan (SMPN 62) masuk siang jadi tidak masalah. Masih bisa dipakai dua sampai enam kelas lagi,” katanya.

Menurut Hendri, lima sekolah baru yang sebelumnya direncanakan akan dibangun tahun depan tersebut sudah mendapatkan lahan hibah dari warga.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mendengarkan keluhan orangtua calon siswa yang tidak diterima di SMPN saat pertemuan di SMPN 3 Batam di Sekupang, Jumat (14/6/2019) lalu. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

Namun, karena persiapan dokumen terlambat sehingga tidak bisa direalisasikan tahun depan.

”Pas di bulan November sudah kami kejar. Namun memang tidak bisa karena itu, hanya tiga sekolah yang ready berkas dan dibangun tahun depan,” kata dia.

Adapun, empat sekolah baru yang akan didirikan pada 2020 usai penyelenggaraan PPDB Juni tahun ini adalah SMPN 60 Batam di Seilekop, SMPN 61 Batam di Sagulung Kota, SMPN 62 Batam di Bengkong, dan SMPN 63 Batam di Nongsa.

Sementara itu, satu sekolah lagi yakni SMPN 59 Batam, merupakan sekolah yang telah direncanakan pendiriannya sejak tahun 2018 lalu dan akan direalisasikan di 2020.

”Persoalan lahan juga. Karena kami harus memastikan lahan itu layak untuk dibangun sekolah,” katanya.

“Jangan sampai mengulangi kejadian beberapa tahun lalu. Pembangunan sekolah terpaksa gagal karena lahannya tidak layak,” ujar dia lagi.

Hal ini, sambung Hendri, juga menjadi pertimbangan ketika menerima lahan hibah.

Meskipun tidak semua unit sekolah baru dibangun tahun depan, menurutnya dengan tiga sekolah yang sudah dianggarkan, sisanya bisa disambung tahun depannya lagi.

Untuk sementara, kata Kepala Dinas, sekolah yang belum memiliki gedung sendiri masih harus menumpang di sekolah terdekat.

Ini merupakan solusi yang bisa diambil untuk menyiasati lonjakan pendataran saat PPDB yang diterima sekolah negeri.

”Ya, mau gimana lagi. Daya tampung tak cukup, sedangkan yang mau masuk masih ba-nyak,” jelasnya.

“Jadi, menjelang pembangunan gedung baru, mereka jadi terpaksa numpang dulu,” bebernya lagi.

Ia berharap, pembangunan tiga sekolah di tahun depan bisa berjalan dengan baik.

Menurutnya, semakin cepat siswa pindah ke gedung sekolah sendiri, diyakini dapat mempengaruhi kenyamanan belajar.

Berbeda dengan pembangunan gedung SMPN, gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) juga belum direncanakan akan dibangun hingga 2021 mendatang.

Namun, ia mengaku perihal ini bisa saja berubah seiring ketersedian anggaran maupun pertimbangan kebutuhan.

”Kami akan lihat anggaran, kami fokus di SMP dulu. Lagian SD masih cukup, apalagi banyak swasta,” ujarnya.(iza/yui)

Update